Motif Ekonomi biasanya didasari oleh
suatu prinsip yang disebut prinsip ekonomi yaitu suatu prinsip yang
membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan keutungan yang diharapkan
aka diperoleh.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
melakukan tindakan pemilihan terhadap berbagai alternatif yang memungkinkan ini
disebut dengan ilmu ekonomi.Selanjutnya ilmu ekonomi dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
- Ilmu ekonomi deskriptif, yang bertugas mengumpulkan keterangan – keterangan faktual tentang suatu masalah;
- Teori ekonomi, yang bertugas menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi,
Teori ekonomi ini dibagi menjadi dua yaitu :
- Teori Ekonomi Mikro
- Teori Ekonomi Makro
- Ilmu ekonomi terapan yaitu dengan menggunakan kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh dari teori ekonomi untuk menjelaskan keterangan – keterangan atau masalah - masalah yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif
Untuk memberikan
gambaran terhadap teori ekonomi mikro dan makro, kita misalkan dalam suatu
perekonomian hanya terdapat dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan. Sektor rumah tangga akan menjual faktor produksi pada sektor
perusahaan agar memperoleh pendapatan,
dalam hal ini sektor rumah tangga akan memberikan faktor produksi alam (natural
resources), faktor produksi tenaga kerja (human resources), produksi modal (
capital resources), dan managerial skill pada sektor perusahaan (arus no 1).
Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga,
maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa : sewa untuk natural
resources, upah bagi human resources,tingkat bunga untuk capital resources,dan
profit bagi managerial skill (arus nomor 2)
Setelah sektor
rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual pada
sektor perusahaan, maka sektor rumah tangga mempunyai pendapatan yang siap
untuk dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada
sektor perusahaan berupa pembelian barang dan jasa (arus nomor 3 bawah)
kemudian sektor perusahaan akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada
sektor rumah tangga (arus nomor 4). Selain untuk membeli barang dan jasa
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga adalah untuk ditabung dan
untuk membayar pajak.
Tabungan yang terkumpul
akan ditawarkan dipasar modal sebagai investasi,sedangkan pajak dari masyarakat
akan dikeluarkan untuk pengeluaran pemerintah.
Gambar 1.1. Arus Barang dan Jasa serta Faktor Produksi dari
Rumah Tangga kePerusahaan
Menjual Faktor Produksi (1)
Memberikan balas jasa (2)
Membeli barang dan jasa (3)
Menyerahkan barang dan jasa (4)
Kebijakan
Moneter
Kebijakan
Fiskal
|
Perusahaan
|
Rumah Tangga
|
Tabungan
|
Investasi
|
Pajak
|
Pengeluaran Pemerintah
|
Berdasarkan gambar diatas tampak bahwa ada beberapa variabel yang bersifat
menyeluruh (agregate) seperti investasi,pendapatan nasional dan tabungan,tetapi
terdapat pula unit – unit ekonomi seperti konsumen produsen dan pasar.
Untuk membedakan ilmu
ekonomi Mikro dan Makro dapat dilihat dari aspek harga,tujuan analisis dan unit
analisis sebagai berikut :
- Aspek harga,
Dalam teori ekonomi mikro,yang dimaksud dengan harga ialah harga dari suatu
komoditi (suatu barang tertentu),sedangkan dalam teori ekonomi
makro,dihubungkan dengan tingkat harga secara keseluruhan.
- Unit analisis
Dilihat dari unit analisisnya,teori ekonomi mikro hanya membahas tentang
tingkah laku (behaviour) dari pelaku ekonomi tertentu (perilaku konsumen dan produsen),sedangkan
teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis tentang kegiatan ekonomi secara
keseluruhan,tetapi perlu dicatat bahwa analisis ekonomi makro bukan gabungan
dari ekonomi mikro.
- Tujuan analisis
Tujuan analisis ekonomi mikro lebih mengedepankan pencarian pemecahan
terhadap bagaimana mengalokasikan sumber daya agar dicapai kombinasi yang
tepat, sedangkan teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis tentang pengaruh
kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh.
Teori ekonomi
mikro sering dinamakan teori harga (price theory) karena teori ekonomi mikro
menganalisis mengenai :
- kegiatan – kegiatan ekonomi dari satuan ekonomi individual.
- Arus barang dan jasa dari perusahaan-perusahaan ke konsumen
- Arus sumber –sumber produksi atau jasa dari pemiliknya kepengusaha dengan penilian dan alokasi dari penggunanya.
1.1 Penggunaan Model
Dalam analisis teori ekonomi mikro tidak akan pernah lepas dari model,
model dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara variabel,sedangkan
variabel sendiri dapat definisikan sebagai suatu besaran yang dapat diukur dan
mempunyai variasi nilai.
Model yang dikembangkan didalam teori ekonomi mikro biasanya didasarkan
pada suatu prinsip dasar pada suatu prinsip ekonomi,yaitu prinsip ceteris
paribus, karena model yang didasarkan pada prinsip ceteris paribus beranggapan
bahwa perubahan pada variabel ekonomi lainnya dianggap tetap.
1.2 Peranan Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi menggunakan Model yang abstrak untuk menjelaskaan fakta yang
terjadi secara empirik, peranan ilmu ekonomi mikro dapat dipergunakan sebagai
dasar untuk membuat ramalan (basic for prediction), tetapi tidak dapat
dijadikan sebagai teori untuk meramalkan segala sesuatu yang akan datang.
Teori ekonomi mikro dapat pula diterapkan pada kebijakan ekonomi dengan
kata lain teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk menganalisa bagaimana
dampak pada suatu kebijakan terhadap perekonomian.
1.3 Timbulnya Perilaku Konsumen dan Produsen
Terdapat dua sub-sub bahasan yang penting dan menarik dari serangkai
bahasan yang sering diuraikan dalam konsep Teori Ekonomi Mikro, yakni perilaku
konsumen (consumer’s Behaviour) dan perilaku produsen (produser’s Behaviour). Perilaku
produsen sering juga disebut teori produksi dan biaya. Dua sub-bab bahasan
tersebut dapat dianggap penting karena dari dua bahasan inilah dapat dihasilkan
beberapa uraian dan teori yang menarik.
Sebagai bekal awal untuk memahani perilaku konsumen dan perilaku produsen
dapat kita awali dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen dan produsen itu
terbentuk. Timbul perilaku
konsumen dan produsen tidak lepas dari ciri ciri yaitu sama – sama disebabkan
oleh keterbatasan.
Timbul perilaku konsumen karena konsumen mempunyai keinginan memperoleh
kepuasan yang maksimal dengan berusaha mengkomsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya,tetapai
mempunyai keterbatasan pendapatan.
1.4 Diskripsi Buku
Karena telah berbentuk teori maka bahasan dalam teori ekonomi mikro telah
mempunyai aturan yang jeas da baku, sehingga tidak bisa diubah – ubah.
Perbedaan setiap buku hanya berkisar pada gaya penulisan dan penyajian
tidak pada substansinya
*Analisis Permintaan dan penawaran*
Gambar 2.1 Terbentuknya Permintaan dan Penawaran
Menjual faktor produksi (1)
Memberikan balas jasa (2)
Membeli
barag dan jasa (3)
Menyerahkan
barang dan jasa (4)
|
Rumah Tangga
|
Perusahaan
|
Fungsi permintaan
D
|
Pasar
S
D
|
Fungsi Penawaran
S
|
2.1 Permintaan
2.1.1 Fungsi Permintaan
Permintaan adalah berbagai jumlah barang dan jasa
yang diminta pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan
devinisi ini kiranya dapat dimengerti bahwa kata permintaan disini berbeda
dengan kata permintaan yang sering kita sebut sehari hari, definisi diatas
menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga,
artinya dalam berbagai tingkat harga terdapat sejumlah barang yang diminta
sehingga hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta ini dapat
disajikan dalam kurva permintaan, yaitu kurva yang menunjukkan tempat titik-
titik yang menggambarkan maksimum pembelian pada harga tertentu dengan anggapan
ceteris paribus (hal-hal lain dianggap tetap)
2.1.2 Hukum Permintaan
Pertalian antara harga dan perpintaan yang berbanding terbalik (negatif)
menimbulkan konsekuensi bahwa apabila harga naik maka permintaan turun dan
apabila harga turun maka permintaan akan naik,hubungan ini disebut hukum
permintaan.
Penyebab utama berlakunya hukum permintaan ini karena terbatasnya
pendapatan konsumen. Hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta
dapat dijelaskan :
1.Jika
harga barang naik, pendapatan konsumen yang tetap merupakan kendala bagi
konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih banyak.
2.Jika
harga suatu barang naik, konsumen akan mencari barang pengganti
Terdapat beberapa perkecualian sehingga hukum permintaan ini tidak berlaku,yaitu
:
1.
Kasus
Barang Giffen
Barang Giffen adalah barang inferior,tetapi perlu dicatat bahwa tidak semua
barang inferior adalah barang giffen.
2.
Kasus
Pengaruh Harapan Dinamis ( Dynamic Expectational Effect)
Dalam hal ini perubahan jumlah yang diminta dipengaruhi oleh perubaha harga
yang terkait dengan harapan konsumen
3.
Kasus
Barang Prestise
Permintaan terhadap suatu barang X hannya dipengaruhi oleh harga
2.1.4 Perubahan Jumlah yang
Diminta
Permintaan suatu barang bukan hannya dipengaruhi oleh harga barang tersebut
melaikan juga dipengaruhi oleh pendapatan konsumen,selera,harga barang lain.
Adanya asumsi ceteris paribus yaitufaktor lain selain harga dianggap tetap,
maka sepanjang fungsi permintaan individu akan kita jumpai adanya perubahan
jumlah yang diminta sebagai akibat perubahan harga.
2.1.5 Perubahan Permintaan
Apabila faktor lai selain harga,mengalami perubahan maka fungsi permintaan
akan ikut berubah pula.
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian :
1. Gerakan sepanjang kurva permintaan,yaitu
perubahan permintaan barang disebabkan perubahan harga.
2. Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan permintaan suatu barang disebabkan oleh perubahan pendapatan
konsumen dapat diguakan untuk mengidentifikasi jenis barang.
Dalam kaitan ini terdapat empat jenis barang yang dapat kita uraikan yaitu
:
1. Barang inferior
Adalah jenis barang yang mempunyai kualitas lebih rendah dari barang
normal,termasuk didalamnya bentuk barang tiruan
2. Barang Normal
Yaitu barang yang mempunyai ciri khas mengalami kenaikan permintaan sebagai
akibat adanya kenaikan pendapatan konsumen
3. Barang Esensial
Yaitu barang kebutuhan pokok atau barang yang sangat penting artinya dalam
kehidupan sehari - hari
4. Barang Mewah
Adalah barang yang dibeli oleh konsumen setelah kebutuhan pokoknya
terpenuhi
Kurva Permintaan pasar
Kurva permintaan pasar menunjukan hubungan antara jumlah barang yang diminta
oleh para konsumen disuatu pasar pada berbagai tingkat harga dengan asumsi
ceteris paribus.
2.2 Penawaran
2.2.1
Fungsi Penawaran
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep penawaran digunakan untuk
menunjukkan perilaku para penjual disuatu pasar.
2.2.2 Hukum Penawaran
Hukum penawaran menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dengan
jumlah penawaran barang tersebut, hukum penawaran berbunyi,makin tinggi harga
suatu barang,makin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual,sebaliknya
makin remdah harga suatu barang makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan
oleh penjual.
2.2.3 Perubahan Jumlah yang
Ditawarkan
Seperti halnya perubahan permintaan,penawaran juga dapat mengalami
perubahan,perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai akibat perubahan harga
terjadi pada sepanjang kurva permintaan
2.2.4 Perubahan Penawaran
Pergeseran kurva penawaran terjadi jika salah satu atau lebih dari faktor
yang dianggap konstan didalam fungsi penawara mengalami perubahan.
2.2.5 Kurva Penawaran Pasar
Kurva penawara pasar menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan oleh para produsen dipasar pada berbagai tingkat harga dengan asumsi
ceteris paribus.
2.3 Penentuan Harga dan Kuantitas Keseimbangan
Suatu Pasar akan mengalami keseimbangan ( equilibrium) jika jumlah barang
yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta dan tidak ada kekuatan
internal yang menyebabkan perubahan.
2.4 Analisa Akibat Perubahan Permintaan dan
Penawaran
Perubahan atas faktor – faktor lain diluar harga yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran akan menimbulkan perubahan keadaan keseimbangan.
Ada empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran
yaitu :
·
Permintaan
bertambah
·
Permintaan
berkurang
·
Penawaran
bertambah
·
Penawaran
berkurang
2.5 Analisa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Permintaan tercipta karena perilaku konsumen,sementara penawaran tercipta
karena perilaku produsen. Apabila terjadi suatu kesepakatan tentang harga dan
kuatintas yang akan dibeli oleh konsumen dan yang akan dijul oleh produsen maka
tercipta titik potong antara fungsi permintaan dan penawaran.
2.6 Teori Jaring Laba – Laba (Cobweb Theorem)
Teori ini menjelaskan tentang penyebab titik
terjadinya keseimbangan,sehingga harga yang terbentuk tidak pernah mencapai
posisi yang diinginkan oleh produsen atau konsumen.
2.7 Surplus Konsumen dan Produsen
Apabila terjadi kesepakatan antara penjual
dan pembeli maka keseimbangan bisa kita peroleh,harga keseimbangan
menggambarkan harga yang disetujui oleh produsen maupun konsumen
*Perilaku Konsumen*
Pendekatan Kardinal
(Cardinal Approach)
Pendekatan ini merupakan gabungan
dari beberapa pendapat para ahli ekonomi aliran subjektif dari Austria seperti
: Ghosen, Yeavon, dan Wallras. Menurut pendekatan ini,daya guna dapat diukur
dengan satuan uang atau util dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
bergantung pada subjek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandug
anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang maka akan semakin
diminati.
Asumsi dari pendekatan ini adalah:
1.
konsumen rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatan
2.
Diminishing marginal utility artinya tambahan utilitas yang diperoleh
konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
3.
Pendapat konsumen tetap
4.
Contstant marginal
utiliti of money artinya uang mempunyai nilai subjektif yang tetap.
5.
Total utility adalah
additive dan independent, additive artinya daya guna dari sekumpulan barang
adalah fungsi dari kuantitas masing – masing barang yang dikonsumsi.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan
inii diperkenalkan oleh JiHicks dan R.J.Allen. dalam pendekatan ini daya guna
suatu barang tidak perlu diukur,cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkomsumsi
sekelompok barang.
Indifference
Curve
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah
Indifference Curve,yakni kurva yang menunjukan kombinasi 2(dua) macam barang
konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Price
Consunption Curve (PCC)
Salah satu keunggulan dari pendekatan ordinal ini adalah
dapat menentukan barang inferior,normal,superior atau giffen,yang dapat
diperhatikan dari fungsi permintaan yang terbentuk.
Kurva Engel
Pendekatan Indefference Curve juga bisa digunakan untuk
analisis bila terjadi perubahan pendapatan konsumen.
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Pendekatan ordinal juga mempunyai keunggulan dapat
digunakan untuk analisis efek substusi da efek pendapatan, terdapat 2 metode :
-
Metode Hick
-
MetodeSlutsky
Preferensi Nyata (Revealed Preference Hypothesis)
Teori
ini dierkenalkan oleh Samuelson pada tahun 1938. teori ini dikembangkan
berangkat dari adanya kelemahan dari pendekatan ordinal seperti harus diterima
asumsi convexity dari Indefference curve atau MRS yang negatif, dan kelemahan
teori cardinal bahwa daya guna dapat diukur dan lain sebagainya.
Asumsi
yang menjadi dasar berlakunya teori ini antara lain adalah :
1.
Rasionalitas yaitu
konsumen adalah rasional
2.
Konsisten artinya
seperti biasanya apabila konsumen telah menentukan A lebih disukai dari pada B
maka dia tidak sekali – kali mengatakan bahwa B lebih disukai dari pada A
3.
Asas transitif artinya
bila konsumen mengatakan A lebih disukai dari pada B dan B lebih disukai dari pada C maka ia juga
akan mengatakan A lebih disukai dari pada C
4.
Revealed Preference
axioma Asumsi keempat ii merupakan sumbangan yang sangat berharga dari
samuelson.
*Teori
Produksi*
Pengertian Fungsi Produksi
Produksi
merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan
beberapa masukan atau input.dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan
produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan
output.
Fungsi
produksi menetapkan bahwa suatu perusahaan tidak bisa mencapai suatu output
yang lebih tinggi tanpa menggunakan input yang lebih banyak,dan suatu
perusahaan tidak bisa menggunakan lebih sedekit input tanpa mengurangi tingkat
outputnya.
Produksi Satu Input Variabel
Fungsi
produksi dengan dua input dapat ditunjukkan melalui grafik dua dimensi,untuk
menyederhanakan dapat diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam
jangka pendek.Dengan menganggap salah satu input menjadi konstan dalam jangka
pendek maka dapat dijelaskan hubugan input output secara lebih luas.
Fungsi Produksi Satu Output Dua Input
Apabila
dua input yang digunakan dalam proses produksi menjadi variabel semua, maka
pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan isoquant dan isocost.
Isoquant
Adalah
kurva yang menunjukan kombinasi input yag dipake dalam proses produksi yang
menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama.
Isoquant
mempunyai cirri-ciri yang sama dengan indifference curve dalam analisis
perilaku konsumen yaitu :
1.
Turun dari kiri atas kekanan bawah
2.
cembung kearah titik origin
3.
tidak saling berpotongan
4.
kurva diatas menunjukan jumlah output yang lebih banyak
Marginal Rate of Technical Substitution
(MPRTS)
Jadi
yang merupakan slope dari isoquant adalah MPL/MPK. Analisis
slope dari isoquant ini sangat penting karena slope isoquant menunjukan
bagaimana suatu input bisa digantikan (substitusi) dengan input lain sementara
output tetap dijaga konstan.
The elasticity of Technical Substitution
Apabila
salah satu input dapat digantikan dengan input yang lain maka yang menjadi
pertanyaan selanjutnya adalah seberapa mudah input tersebut saling
menggantikan.
Isocost
Dalam analisis fungsi produksi dengan dua input variabel
dikenal pula isocost. Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
antara dua input yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat
biaya yang sama
Keseimbangan
Produsen
Keseimbangan produsen akan digambarkan dengan
persinggungan antara isocost dan isoquant.Persinggungan antara isocost dan
isoquant ini akan menggambarkan pilihan produsen(producer’s choice) disebut
juga Least Cost Combination(LCC) yang menunjukan kombinasi input terbaik
Expantion Path
Untuk melihat apakah penggunaan input produksi secara rill
sudah optimal atau belum maka dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek teknis
dan aspek finansial.
Aspek teknis merupakan tempat kedudukan kombinasi input
terbaik yang diinginkan untuk menhhasilkan output produksi maksimum yang
ditunjukkan olej kurva isoquant.
Aspek finansial merupakan tempat kedudukan kombinasi
input produksi yang dapat dilakukan perusahaan seperti yag ditentukan oleh
ketersediaan anggaran yang dimiliki yang ditunjukan oleh kurva isocost.
Hasil atas Skala(Returns to Scale)
Dalam
jangka panjang semua input adalah variabel sehingga perubahan pada input akan
menyebabkan perubahan pada output
Maksimilasi Output
Dalam
hal ini perusahaan adalah memaksimilasi output yang tergantung pada suatu
kendala biaya.pengusaha berkeingina untuk mendapatkan output yang mungkin lebih
besar untuk suatu biaya tertentu sehingga membentuk fungsi.
Fungsi Produksi Dua Output dan Satu Input
Dalam analisis dapat memanfaatkan fungsi transformasi
produk dan Isorevenue.
-
Kurve Transformasi Produk
-
Kurva Isorevenue
-
Keseimbangan Produsen(Output Optimal)
-
Garis Ekspansi
*Beberapa Bentuk Fungsi Produksi*
Fungsi produksi pada hakikatnya
terletak antara kelangkaan dan tindakan
ekonomi, kelangkaan yang menimbulakan masalah ekonomi dan
tindakan sebagai upaya untuk memecahkanya masalah ekonomi timbul karna kebtuhan
manusia tidak terbatas sementara lalat pemuasnya sangat terbatas.
Fungsi produksi yang sedarhana dapat memberi hubungan
input dan output.
Hubungan antar input yang mungkin dapat diungkapkan oleh fungsi
produksi antara lain:
a) Intensitas faktor produksi
Adalah kata lain dari input mana yang lebih dominan dalam
proses produksi
b) Distribusi pendapatan antar
input
Intensitas produksi juga
mengisyaratkan distribusi pendapatanya
c) Substitusi antar-faktor
produksi
Merupakan kesediaan satu faktor produksi untuk digantikan
dengan faktor produksi lain
d)
Elastisitas substitusi
Menggambarkan seberapa mudah substitusi antar faktor
produksi itu dapat dilakukan.
Adapun analis yang dapat dibangun dari hubungan antara
input dengan output antara lain sebagai berikut :
a. Analisi Marginal Physical Product (MPP)
Menunjukkan tambahan output sebagai akibat bertambahnya
satu satuan input.
b. Elastisitas Produksi
Menggambarkan presentase perubahan output sebagai
akibat presentase perubahan input.
c. Hasil atas skala (return to scale)
dalam jangka panjang semua input menjadi variabel
sehingga apabila input berubah maka output akan ikut berubah pula.
d. Kombinasi input yang menghasilkan output
optimal
kombinasi input yang harus digunakan dalam proses
produksi agar output optimal biasanya
telah tertentu
Fungsi Produksi
Leontief
Bentuk produksi leontief diambil dari orang yang
memperkenalkan untuk pertama kali fungsi tersebut.
Fungsi prodiksi leontief pada umumnya untuk analisis
input – output sehingga sering disebut sebagai fungsi produksi input output.
Marginal product
Hubungan antara input dengan output dinyatakan dengan
suatu konstanta yaitu aij. Karena hubungan antara input dengan output dinyatakan dengan konstanta maka
dalam fungsi produksi leontief,nilai produktivitas fisik marjinal tidak dapat
ditentukan.
Substitusi Antar
Faktor
Selain marginal product itu tidak dapat ditentukan satu
hal lagi yang menarik dari fungsi produksi Leontief ini adalah subtitusi antar
faktor produksi tidak adajadi hanya mempunyai satu kombinasi.
Fungsi Produksi
Cobb Douglas (C-D)
Bentuk fungsi produksi lain yang mempunyai bentuk
isoquant yang ekstrim adalah fungsi produksi Cobb Douglas. Fungsi produksi ini
menjadi terkenal setelah diperkenalkan oleh Cobb, C.W. dan Douglas, P.H pada
tahun 1928 melalui artikel yang berjudul ” A Theory of Production ”.
Fungsi Produksi
CES ( Constant Elasticity of Subtitution)
Fungsi produksi Cobb Douglas memiliki karakteristik utama
yaitu fungsi produksi adalah homogen berderajat satu. Hal inilah yang
menyebabkan Arrow,Chenery,Minhas, dan Sollow merasa keberatan,karena nilai
subtitusinya sama dengan satu, berdasarkan penelitian mereka sulit dibuktikan
secara emperik dilapangan. Keberatan Arrow dan kawan kawan ini diwujudkan
dengan memperkenalkan bentuk fungsi produksi yang baru yang kemudian dikenal
dengan fungsi CES (Constant Elaticity of Subtitution). Fungsi produksi ini diperkenalkan tahun 1961 dalam
sebuah artikel ” Capital –labor subtitution and Economic Efficiency”
Cara Memperoleh
Fungsi Produksi CES
Fungsi produksi CES diperoleh melalui estimasi dua tahap
sebagai berikut :
Tahap pertama ; Estimasi tahap pertam ini dilakukan untuk
memperolehparameter, Estiminasi ini dimulai dari titik keseimbangan yakni pada
saat isoquant menyingging isocost sehingga slope isoquant (MRTSik) sama dengan slope isocost
(w/r).
Tahap kedua ; Estimasi tahap kedua dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter
(return to scale) dan A (efisien) dengan mneyebut kesederhanaan fungsi CES.
Subtitusi Antar – Faktor
Produksi dan Intensitas Faktor Pada Fungsi Produksi CES
Yang menjadi perhatian pada fungsi produksi CES ialah mengenai elastisitas
subtitusi atau bentuk Isoquant ,Fungsi produksi CES bersifat umum dan fungsi
produksi Cobb Douglas dan Leontief
merupakan bentuk pngecualian dari fungsi produksi CES. Apabila nilai
elastisitas subtitusi mendekati nol maka persamaan fungsi produksi CES menjadi
fungsu produksi Leontief,sedangkan
apabila nilai elastisitas subtituai mendekati nilai satu maka fungsi produksi
CES menjadi fungsi produksi Cobb Douglas (Yuyun Wirasasmita,1991: 14).
Bentuk isoquant dari fungsi produksi Leonstief adalah bentuk input – output
(tidak ada subtitusi antar faktor produksi atau produksi hanya dapat
dilaksanakan dengan perbandingan faktor produksi yang tetap)
Analisa Isoquant ini sangat penting untuk menjelaskan nilai dari MRTS.
Hasil atas Skala (Return to
Scale)
Kombinasi input yang menghasilkan
output optimal ini harus dapat ditemukan oleh suatu perusahaan agar perusahaan
tersebut berada pada proses produksi dengan biaya terendah.
Untuk menggambarkan hasil atas
skala (return to scale) dalam fungsikansi CES dinotasikan dengan nilai u. Nilai
u diperoleh pada tahap kedua perolehan fungsi CES. Kriteria adalah sebagai
berikut:
Nilai u = 1
berarti constant return to scale.
Nilai u < 1
berarti decreasing return to scale.
Nilai u >
berarti increasing return to scale.
Efisiensi
Keseimbangan akan terjadi pada titik singgung antara
kurva isocost dan isoquant, dengan demikian pada titik tersebut aspek teknis dan aspek finansial telah terpenuhi.
Jadi kombinasi input terbaik untuk mengasilkan produk optimal dengan biaya
produksi tertentu telah dicapai. Dengan kata lain,aspek efisiensi telah
terpenuhi.
Minimisasi Biaya
Salah satu yang jarang dilakukan oleh para penelitian
adalah menemukan total cost (TC) minimum. Padahal analisis total cost minimum
sangat penting sebab biaya minimum mensyaratkan kombinasi input yang tertentu,
oleh karenanya kombinasi input yang memberikan total biaya terendah ini perlu
diketahui.
Beberapa Hasil
Penelitian Aplikasi Fungsi Produksi
Pada umumnya hasil penelitian bersifat terbuka,artinya
siap untuk dikontrol oleh orang lain,tetapi juga dapat diartikan bahwa
kebenaran dari hasil penelitian tersebut pada suatu saat dapat diuji oleh orang
lain.
Yang merupakan aplikasi fungsi produksi dengan harapan
dapat dijadikan sebagai bahan pembanding :
a.
Penelitian Christoper K. Clauge (1969)
Penelitian Clauge bertujuan utuk meneliti tingkat
elastisitas subtitusi antara tenaga kerja dan modal pada sebelas industri
pengolahan dinegara berkembang.Asumsi penelitian ini adalah tingkat bunga untuk
kedua negara mempunyai angka yang sama.
b.
Penelitian Sukadji Ranuwihardjo (1974)
Sukadji Ranuwihardjo melakukan study mengenai beberapa
aspek dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor industri di
Indonesia,khususnya mengenai masa sepuluh tahun,dari tahun 1958 sampai dengan
1967
c.
Penelitia Jae Won Kim (1986)
Penelitian ini untuk mengetahui elastisitas subtitusi
antara modal dan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Korea Selatan,
juga berusaha mengamati dampak perubahan harga input produksi terhadap
kecenderungan tingkat elastisitas faktor.
d.
Penelitian Syahrudin (1986)
Syahrudin berusaha menjelaskan elastisitas subtitusi
modal terhadap tenaga kerja pada sektor industri di Indonesia.data yang
dianalisis adalah data sekunder periode 1975,1978, dan 1980 sedangkan tahun
1982 digunakan data cross section.
e.
Penelitian Chu-Chia S.Lin(1995)
Lin mengadakan penelitian dengan menggunakan data 125
perusahaan Taiwan dan anak perusahaannya di Cina. Penelitian ini berusaha
membandingkan antara perusahaannya di Taiwan dan anak perusahaanya di Cina.
*Biaya Produksi *
Fungsi Biaya Total
Fungsi
biaya total ini merinci biaya total yang dikenakan oleh perusahaan untuk
memproduksi suatu output tertentu selama kurun waktu tertentu. Para ahli
ekonomi mendefinisikan biaya ditinjau dari biaya alternatif atau opportunity
cost. biaya alternatif menetapkan bahwa biaya dari suatu faktor produktif
merupakan nilai maksimum yang diproduksi oleh faktor ini dalam suatu penggunaan
alternatif.
Biaya
dapat kita kelompok berdasarkan realitas dan sifatnya,berdasarkan
realitas,biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
- Biaya eksplisit ialah pengeluaran yang nyata dari suatu perusahaan untuk membeli atau menyewa input atau faktor produksi yang diperlukan didalam proses produksi.
- Biaya implisit adalah nilai dari input milik sendiri atau keluarga yang digunakan oleh perusahaan itu sendiri didalam proses produksi.
Selain berdasarkan realitas,biaya dapat kita bagi
berdasarkan sifatnya,artinya mengkaitkan antara pengeluaran yang harus dibayar
dengan produk atau output yang dihasilkan.berdasarkan pengembangan ini biaya
dikelompokan menjadi dua yaitu :
- Biaya Tetap
Merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh suatu
perusahaan per satuan waktu tertentu,untuk pembayaran semua input tetap,dan
besarnya tidak tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan
- Biaya Variabel
Adalah kewajiban yang harus dibayar oleh suatu perusahaan
pada waktu tertentu, untuk pembayaran semua input variabel yang digunakan dalam
proses produksi.
Fungsi Biaya Rata – Rata
Fungsi
biaya rata – rata merupakan suatu nilai tengah aritmatik bilangan yaitu :
1.
Fungsi biaya Tetap rata – rata / average fixed cost (AFC)
- Fungsi biaya Variabel rata – rata / average variable cost (AVC)
- Fungsi biaya Total rata – rata
- Fungsi biaya Marjinal
Beberapa Sifat Fungsi Biaya
Beberapa
hubungan umum antara nilai marjinal dan nilai rata – rata dapat diuraikan
sebagai berikut :
Theorema
1 :
Apabila biaya rata-rata (total atau variabel) berada pada
keadaan minimum,maka biaya marjinal
menyamai biaya rata – rata (total atau variabel)
Theorema
2 :
Apabila biaya rata – rata (total atau
variabel) sedang meningkat,biaya marjinal lebih besar dibandingkan biaya rata –
rata (total atau variabel). Apabila biaya rata – rata (toal atau variabel)sedang
berkurang,biaya marjinal lebih kecil dibandingkan biaya rata – rata (total atau
variabel).Apabila biaya rata – rata (total atau variabel) tidak sedang
meningkat juga tidak sedang berkurang,biaya marjinal sama dengan biaya rata –
rata (total atau variabel)
Fungsi Biaya Jangka Panjang
Dalam
jangka panjang semua input adalah variabel,sehingga kurva biaya dalam jangka
panjang merupakan envelove (tangen) bagi biaya dalam jangka pendek.
Sebelum
suatu investasi dilakukan oleh seorang pengusaha,ia berada dalam situasi jangka
panjang.ia dapat memilih salah satu diantara sejumlah besar investasi yang
berbeda – beda. Setelah investasi dilakukan,dan dana telah dilibatkan maka
pengusaha tersebut bekerja dalam kondisi jangka pendek.
Kaitannya Economies Of Scale dan
Return To Scale
Dalam
jangka panjang dimungkinkan terjadinya penurunan biaya karena perubahan skala.
Menurut Bilas (1994:156) dan Salvatore (1994:185) ekonomi skala besar memungkinkan
pengurangan biaya,artinya bertambahnya skala usaha menyebabkan penurunan biaya
rata – rata (diperoleh economies of
scale). Namun keadaan ini tidak berlangsung terus menerus pada suatu tingkat
skala tertentu,kenaikan skala usaha justru akan menaikan biaya rata-rata dalam
jangka panjang (diseconomies of scale)
*Pasar Persaingan Sempurna*
Berdasarkan
karakteristik perbedaan jumlah penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) dalam
struktur pasar dibedakan menjadi beberapa bentuk pasar yakni pasar persaingan sempurna,monoppoli,oligopoli,monopsoni,duapoli,
dan persaingan monopolitis. Diantara
bentuk pasar tersebut,terdapat dua bentuk pasar yang sangat ekstrim,
yakni pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dua bentuk pasar ini
dikatakan bentuk pasar yang ekstrim karena sangat sulit dijumpai dalam
kenyataan, akan tetapi hasil analisis model ini dapat memberikan penjelasan dan
analisis yang baik untuk model pasar lainnya.Model pasar lainnya banyak
menggunakan pendekatan dua model yang pertama ini melalui modifikasi.
Ciri Pasar Persaingan Sempurna (perfect
Competition)
Suatu pasar
dikatakan pasar persaingan sempurna atau perfect Competition jika memenuhi
syarat sebagai berikut :
- Terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli.
- Adanya kebebasan untuk membuka dan menutup perusahaan (free entry and free exit).
- Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
- Penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar.
- Mobilitas sumber ekonomi cukup sempurna.
Fungsi Permintaan Perusahaan
Pada pasar
persaingan sempurna semua perusahaan adalah penerima harga (price taker), yaitu
perusahaan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan harga, berarti harga jual
per unit yang diterima produsen akan tetap berapapun jumlah output yang dijual.
Penentuan Keuntungan Maksimum Jangka Pendek
Produsen akan
dianggap akan selalu memilih tingkat output (Q) yang dapat memperoleh
keuntungan total maksimum yaitu kondisi yang memaksimalkan perbedaan antara dan
total biaya.dalam jangka pendek,setiap produsen dianggap tidak bisa menambah
kapasitas produksinya dan tidak mungkin bagi produsen – produsen baru untuk
membangun pabrik – pabrik baru atau memasuki pasar.untuk menjelaskan posisi
keseimbangan atau kondisi yang diinginkan oleh produsen ini, akan diuraikan
dalam pendekatan total dan pendekatan marjinal
Empat Kemungkinan Kedudukan Kegiatan Perusahaan
Setiap perusahaan
akan berusaha memaksimumkan keuntungannya tetapi tidak berarti setiap
perusahaan akan selalu mendapat keuntungan dari kegiatannya,dalam jangka pendek
ada 4 kemungkinan keutungan yang diperoleg pesarusahaan yaitu :
- Mendapat Keutungan Luar Biasa
- Mendapat Keuntungan Normal
- Perusahaan Mengalami Kerugian ,Tetapi Masih Dapat Membayar Biaya Variabel
- Perusahaan Berada Pada Titik Gulung Tikar (Shut Down Point)
Kurva Penawaran Perusahaan dan Industri Jangka
Pendek
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan antara harga suatu
barang tertentu dan jumlah barang yang ditawarkan, dengan pengertian seperti
itu maka yang dimaksud dengan kurva penawaran suatu perusahaan adalah kurva
yabg menggambarkan kaitan antara thingkat harga dengan jumlah barang yang
diproduksi dan ditawarkan oleh suatu perusahaan,sedangkan kurva penawaran
penawaran industri meliputi seluruh jumlah penawaran dari jumlah perusahaan yang
ada dalam industri itu.
Kurva penawaran
suatu perusahan dalam pasar persaingan sempurna dapat diperoleh dari kurva
biaya marjnal/Marginal Cost (MC). Kurva penawaran adalah kurva MC yang ber
slope positif,yaitu sejak MC memotong kurva AVC minimum. Kurva penawaran ini
tidak mungkin dimulai dari titik dibawah AVC minimum,sebab MC dibawah AVC
minimum bukan merupakan pilihan produsen untuk memproduksi,karena produsen akan
mengalami kerugian sebanyak biaya variabel kurva penawaran.
Kurva penawaran
industri diperoleh dari penjumlahan kkurva penawaran perusahaan – perusahaan
yang ada dalam industri.
Keseimbangan Persaingan Sempurna Jangka Panjang
Perusahaan dapat membuat beberapa perubahan tertentu dalam jangka
panjang.perusahaan dapat mendapat jumlah faktor produksi yang dalam jangka
pendek memiliki jumlah yang tetap,sehingga semua biaya yang dikeluarka oleh
perusahaan telah berubah menjadi biaya variabel dan tidak ada biaya tetap.
Akibatnya, keadaan industri mengalami perubahan yaitu perusahaan – perusahaan baru
akan memasuki industri dan beberapa perusahaan lama menjadi tidak dapat menutup
biaya variabelnya sebagai akibat turunnya harga yang disebabkan oleh masuknya
perusahaan baru dalam industri.
Keadaan yang Diakibatkan
oleh Kenaikan Permintaan
Kareba suatu
sebab, suatu waktu permintaan konsumen dapat meningkat yang menyebabkan
meningkatnya harga barang tersebut, akibat kenaikan harga ini maka tingkat
keuntungan perusahaan akan meningkat pula, meningkatnya keuntungan mempengaruhi
produsen lain memasuki pasar sehingga dalam industri terjadi kenaikan jumlah
perusahaan.selanjutnya kenaikan perusahaan yang memasuki industri akan
memperbesar penawaran barang tersebut,sehingga pada akhirnya akan menurunkan
harga menurunkan tingkat harg. Proses penurunan harga ini akan terus
berlangsung sampai dicapai tingkat harga semula.
Keadaan
yang Diakibatkan oleh Penurunan Permintaan
Dalam jangka
panjang selain harga dapat meningkatkan karena kenaikan permintaan,bisa pula
terjadi harga turun sebagai akibat berkurangnya permintaan,misalnya awalnya
permintaan dan penawaran menciptakan harga, sedemikian rupa sehingga perusahaan
hanya memperoleh keuntungan normal.apabila permintaan dalam pasar turun
mengakibatkan harga menjadi lebih rendah dari biaya rata – rata yang paling minimum
sehingga setiap perusahaan akan mengalami kerugian.
Keuntungan
dalam Jangka Panjang Harus Sama Dengan Nol
Akibat
penyesuaian perusahaan dalam jangka pajang menyebabkan perusahaan dalam jangka
panjang tidak mungkin untuk memperoleh keuntungan luar biasa. Karena keuntungan
luar biasa akan menarik perusahaan baru untuk masuk dalam industri tersebut,
sehingga akan menambah penawaran dan pertambahan penawaran akan menurunkan
harga. Penyelesaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak ada lagi
keuntungan luar biasa.begitu pula keadaan perusahaan mengalami kerugian
merupakan keadaan yang sementara, sebab adanya kerugian mendorong beberapa
perusahaan mengundurkan diri dari industri tersebut sehingga penawaran semakin
berkurang dan menyebabkan kenaikan harga.
Penyesuaian
Industri dalam Jangka Panjang
Berdasarkan sifat
perubahan biaya produksi dalam jangka panjang,kurva penawaran industri dalam
pasar persaingan sempurna dibedakan menajadi 3 bentuk yaitu :
- Kurva penawaran jangka panjag untuk industri yang biayanya tetap (constant cost industry)
- Kurva penawaran jangka panjang untuk industri yang biayanya meningkat (increasing cost industry)
- Kurva penawaran jangka panjang untuk industri yang biayanya menurun (decreasing cost industry)
Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan
sempurna dari analisisnya dianggap pasar yang ideal karena banyak memiliki
kebaikan bila dibandingkan pasar lainnya , namaun demikian pasar persaingan
sempurna ini memiliki beberapa kekurangan
Kebaikan
Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikan utama dari pasar sempurna persaingan sempurna adalah perlombaan
menuju tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi lebih baik. Secara umum
dapat dirinci sebagi berikut :
1. Menggunakan sumber daya secara efisien artinya
seluruh sumber – sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan. Corak
pemanfaatan sumber tersebut sedemikian rupa sehingga tujuan yang ingin dicapai
adalah tidak ada cara lain dan dapat menambah kemakmuran masyarakat.
2. Adanya kebebasan bertindak dan memilih.Hal
ini sangat bermafaat untuk membawa para pengelola perusahaan pada peningkatan
kreativitas sehingga pada akhirnya kewirausahaannya akan terus mengalami
peningkatan.
Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Selai terdapat kebaikan,pasar persaingan juga disinyalir akan membawa
konsekuensi keburukan sebagai berikut :
1. Tidak mendorong adanya inovasi
2. Adakalanya meimbulkan ongkos
sosial,seperti adanya pengotoran lingkungan (pencemaran)dan lain sebagainya.
3. Membatasi pilihan konsumen,artinya barang
yang dihasilkan homogen (sama)maka konsumen mempunyai pilihan yang terbatas
untuk menentuka barang yang dikonsumsinya.
4. Ongkos produksi dalam pasar persaingan
sempurna mungkin lebih tinggi sebagai akibat adanya trial and error dan
persaingan.
5. Efisiensi penggunaan sumber – sumber daya
tidak selalu menciptakan pemerataan distribusi pendapatan.
6. Apabila eksploitasi penggunaan input tidak
dibatasi bisa menimbulkan kerusakan pada sumber ekonomi.
*Pasar Monopoli*
Yang dimaksud
Pasar Monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu
penjual dipasar,output yang dihasilkan oleh produsen bersifat laindaripada yang
lain (unique) tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat,dan dipasar
ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barries to entry)
Ciri Khas Pasar Monopoli
Suatu model pasar
dinyatakan pasar monopoli apabila mempunyai ciri-ciri antara lain :
- Hannya ada satu penjual.
- Tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik output yang dijual oleh monopolis.
- Adanya penghalang (baik alami maupun buatan) bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.
Suatu perusahaan
dapat memperoleh keadaan seperti ciri diata disebabkan oleh banyak hal,hal-hal
yang memungkinkan timbulnya pasar monopoli pada umumnya adalah :
- Produsen mempunyai hak paten untuk output yang dihasilkan seperti hak pengarang,merek dagang,nama dagang.
- Produsen memiliki salah satu sumber daya yang penting dan merahasiakannya atau produsen memilik pengetahuan lain dari pada yang lain tentang teknis produksi.
- Pemberian ijin khusus oleh pemerintah pada produsen tertentu untuk mengelola suatu usaha tertentu pula.
- Ukuran pasar begitu kecil untuk dilayani lebih dari satu perusahaan yang mengoperasikan skala perusahaan optimum.
- Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijakan pembatasan harga(limit pricing policy)
Pada umumnya
pengelompokan diperoleh monopoli oleh suatu organisasi atau perusahaan adalah
sebagai berikut :
- Monopoli Menuurut Kenyataan.
- Monopoli Alamiah.
- Monopoli Yuridis.
- Monopoli Buatan.
Permintaan Monopolis dan Kurva Marginal Revenue
Kurva permintaan
pasar adalah kurva permintaan yang sesuai dengan kurva permintaan monopolis
yaitu kurva permintaan pasar ber-slope negatif (harga dan kuantitas yang
diminta berbading terbalik) sebab hanya ada satu penjual dipasar.
Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan
Total
Untuk menentukan
keuntungan maksimum perlu diketahui kurva total penjualan (TR) dan biaya total
(TC).dari dua data tersebut diperoleh keuntungan yang merupakan selisih antara
TR-TC pada berbagai tingkat jumlah produksi yang dijual. Selisih yang terbesar
dari berbagai keuntungan tersebut merupakan keuntungan maksimum.
Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan
Marjinal
Monopolis akan
mendapatkan keuntungan jangka pendek maksimum apabila dipenuhi dua syarat yaitu
MC = MR dan lereng MC lebih besar dari lereng MR.
Tidak semua Monopolis Memperoleh Keuntungan
Salah satu
anggapan yang sering keliru tentang monopoli adalah bahwa monopoli selalu
dikatakan akan mempunyai keuntungan. Padahal tidak selamanya anggapan tersebut
benar.kondisi sangat tergantung pada biaya perusahaan monopolis. Monopolis
dapat menikmati keuntungan super normal apabila ia mempunyai biaya rata – rata
(AC) berada dibawah kurva permintaan dan harga yang terbentuk lebih besar dari
pada biaya marginalnya (P>MC)
Keseimbangan Jangka Panjang
Pada periode
jangka panjang monopoli mempunyai kemampuan untuk mempebesar skala produksinya
atau menggunakan skala produksi yang telah ada untuk menghasilkan output yang
dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Dalam pasar monopoli, AC monopolis
tidak mungkin terletak pada titik LRAC minimum sehingga keuntungan ekonomis
dapat lebih besar dari nol,dan harga akan lebih besar dari MC (P>MC) dalam
jangka panjang monopolis mendapat laba maksimal pada tingkat output saat biaya
marginal jangka panjang (LRMC) sama dengan pendapatan marjinal (MR) jadi skala
perusahaan yang digunakan atau tingkat output yang menggambarkan perolehan laba
maksimal adalah skala ditempat kurva biaya rata – rata jangka pendeknya (LRAC)
membentuknya tangen dengan kurva biaya jangka panjang (LRAC).
Monopoli dapat
memperoleh keuntungan diatas normal apabila ia dapat bartahan sebagai penjual
tunggal dan perusahaan lain dihalangin untuk memasuki pasar. Faktor penghalang
yang dapat diterapkan antara lain Hak paten dan hak monopoli yang diperoleh
dari pemerintah.Dengan adanya rintangan bagi perusahaan lain memasuki pasar
maka akan mendorong monopolis untuk tidak menggunakan skala produksi yang
optimum (yaitu tingkat output dimana LRAC mencapai titik minimum)
Faktor – Faktor Penghalang Memasuki Pasar
Perusahaan yang
dapat memperoleh kekuatan monopoli antara lain karena memperoleh sumber yang
istimewa,menikmati efisiensi biaya,dan memperoleh monopoli dari pemerintah,maka
faktor penghalang yang dapat diperoleh dari monopolis juga dapat terkait oleh
hal tersebut antara lain yaitu :
- Hak Paten dan Hak Monopoli (legal barrier to entry)
Pemerintah sering menciptakan kekuasaan monopoli melalui hak paten dan hak
monopoli, antar lain melalui penggunaan undang-undang dan peraturan pemerintah
yang mengatur hak hak istimewa perusahaan.
- Skala Produksi yang Ekonomis (Economies barrier to entry)
Perusahaan yang efisien atau memiliki skala produksi yang ekonomis
merupakan penghalang bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.
Efek Efisiensi Kegiatan Monopoli
Adanya laba yang
dinikmati oleh monopoli dalam jangka panjang dianggap merupakan efek negatif
dari monopoli,apa lagi bila dikaitkan dengan pemilikan sumber ekonominya.laba
yang diperoleh kebanyakan dinikmati oleh pengusaha yang relatif telah
kaya,sementara konsumen yang menjadi korbannya adalah masyarakat yang relatif
lebih miskin,sehingga monopoli jelas merupakan kegiatan yang tidak baik.
Pengaturan Monopoli
Persoalan pokok
yang harus dinetralisir agar kegiatan monopoli tidak merugikan adalah bagaimana
cara agar harga yang ditetapkan oleh monopolis tidak merugikan konsumen,dan
bagaimana caranya agar supaya keuntungan yang diperoleh monopolis tidak hannya
dinikmati oleh monopolis semata.berkaitan denganitu maka ada dua pengaturan
monopoli yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu :
- Pengaturan Harga
Agar Konsumen membayar pada tingkat harga sesuai dengan biaya marjinalnya
dan konsumen memperoleh barang lebih banyak.
- Pengaturan Perpajakan
Pajak – pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap monopoli sering
dianggap sebagai alat pengaturan yang tepat untuk menghalangi sang monopolis
untuk menikmati keuntungan sepenuhnya.
Diskriminasi Harga
Adanya kemapuan
bagi perusahaan untuk menetapkan harga dalam pasar monopoli merupakan suatu
keunggulan bagi perusahaan,sebab pada umumnya keputusan pasar menyangkut dua
hal pokok yaitu kuantitas brang yang akan diproduksi atau dijula serta tingkat
harga yang akan dikenakan pada pembeli.
Diskriminasi
harga sering dijumpai dalam industri public utility, misalnya perusahaan
listrik biasanya memisahkan pemakaian untuk industri dan untuk rumah tangga.
Syarat Diskriminasi
Dalam memberlakukan diskriminasi harga harus
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, beberapa syarat tersebut antara
lain :
- Sifat permintaan dan elastisitas permintaan dimasing masing pasar harus sangat berbeda.
- Barang yang dijual tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar yang lain.
- Sifat barang atau jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga.
- Kebijakan pembedaan harga tidak memerlukan ongkos yang melebihi kebijakan tersebut.
- Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Tujuan dan Manfaat Diskriminasi Harga
Tujuan utama dari
kebijakan diskriminasi harga adalah untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar dari pada yang diperoleh dengan hannya menggunakan harga
tunggal.Monopolis berharap ia akan memperoleh MR yang sama pada pasar yang
berbeda mempunyai permintaan berbeda pula.
Manfaat Penetapan Dua Harga
Perusahaan
monopoli dibolehkan menetapkan harga tinggi untuk sebagaian pemakai sambil
tetap mempertahankan harga rendah untuk para pemakai lainya.Dengan cara ini pembeli
yang membayar dengan harga tinggi sebenarnya mensubsidi kerugian akibat pembeli
yang membayar dengan harga rendah.
*Pasar Persaingan Monopolistik*
Pada hakikatnya
pasar persaingan monopolistis berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrim,yaitu persaingan sempurna dan monopoli,Oleh sebab itu sifat – sifatnya
mengandung unsur pasar monopoli dan persaingan sempurna.
Pengertian Persaingan Monopolistik
Model pasar
monopolistik ini diperkenalkan untuk pertama kalinya tahun 1930-an oleh ilmuan
Amerika Serikat bernama Edward E. Chamberlin dan Joan Robinson. Model ini
dirumuskan karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap model pasar persaingan
sempurna yang anggapan dasarnya kurang realistis (seperti anggapan jenis produk
yang homogen).
Ciri – ciri Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik
adalah sebagai berikut :
- Terdapat banyak penjual.
- Barangnya berbeda corak.
- Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga.
- Keluar dan masuk kedalam industri relatif mudah.
- Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah.
Permintaan dari Persaingan Monopolistik
Perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik menjual produk yang serupa tetapi tidak persis
sama,karena produk tersebut tidak homogen maka harganya tidak sama seperti
dalam persaingan sempurna.
Keputusan Perusahaan dan Konsekuensinya
Setiap perusahaan
harus menentukan kuantitas,harga dan derajat diferensiasi produknya. Keputusan-keputusan
tersebut saling berkaitan,dengan biaya dan permintaan artinya usaha untuk
mendiferensiasikan produk membutuhkan biaya,sedangkan harga-harga yang lebih
tinggi menurunkan kuantitas yang diminta (anggapan ceteris paribus). Oleh
karena itu perusahaan harus menempatkan dalam pasar dengan memilih
harga,kuantitas dan derajat deferensiasi produk yang dapat memaksimumkan
keuntungan mereka. Bentuk keiistimewaan diferensiasi produk antara lain
karakteristik produk,citra produk,dan karakteristik penjual.
Keseimbangan Pasar Jangka Pendek
Analisi harga dan
output dalam jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik sangat mirip
dengan keadaan pasar yang lain.Keseimbangan akan terjadi jika semua perusahaan
dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan keseimbangan secara
bersamaan,setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas dan derajat
diferensiasi produknya untuk memaksimumkan keuntungannya.
Keseimbangan Pasar Jangka Panjang
Keseimbangan
jangka panjang memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka pendek dan
keuntungan sama dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif.
Implikasi dari
modal persaingan monopolistik ini merupakan hubungan dari implikasi dari
persaingan sempurna dan monoppoli antara lain :
- Harga lebih besar dari marginal cost (P>MC)
- Keuntungan sama dengan nol
- AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC
Penyesuaian Jangka Panjang
Keluar masuknya
perusahaan pada industri akan menggeser kur dd dan kurva DD yaitu :
- Masuknya perusahaan – perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut kekiri.
- Masuknya perusahaan – perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut kanan.
Persaingan bukan
harga pada prinsip mengandung kegiatan usaha diluar perubahan harga yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli.
Persaingan bukan
harga dapat dibedakan dua jenis :
- Deferensi Produksi yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lain.
- Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolis adalah melakukan monopolis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan.Tujuan yang hendak dicapai yaitu :
# Untuk
memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang diproduksinya.
# Untuk
menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahannya adalah merupakan barang
yang terbaik.
# Untuk
memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
Pandangan
golongan yang mendukung dilakukannya periklanan mempunyai alsan sebagai berikut
:
- Iklan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis barang yang akan dibelinya.
- Iklan akan menggalakan memperbaiki mutu suatu barang.
- Iklan membantu membiayai perusahaan – perusahaan komunikasi masa seperti radio,surat kabar atau majalah,serta TV.
- Iklan menaikan kesempatan kerja.
Pandangan
golongan yang mengkritik dilakukannya periklanan mempunyai alasan bahwa:
- Promosi secara iklan adalah menghamburkan biaya.
- Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul.
- Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
- Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan – perusahaan baru untuk masuk kedalam industri.
Efek Persaingan Monopolistik
Apabila kita
ungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan
monopolistik jangka panjang, tampak terdapat dua dampak efek penting yaitu :
- Terjadi ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada AC minimum.
- Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC).
Peraturan Pasar Monopolistik
Apabila
keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap timbul
ketidak adilan,karena perusahaan belum pada AC minimum dan harga yang harus
dibayar oleh konsumen melebihi biaya marjinalnya,maka terdapat dua tindakan
yang mungkin untuk dilakukan yaitu :
- Pemerintah membuat peraturan tentang kebijakan harga.
- Pemerintah memberikan subsidi.
Kedua tindakan
tersebut dilakukan agar perusahaan bekerja pada MC=AC=P atau harga ditentukan
seolah olah dalam pasar persaingan sempurna.
*Pasar
Oligopoli*
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdiri dari atas beberapa
penjual,biasanya terdiri dari 2 sampai 10 penjual,tiap-tiap perusahaan
menetapkan kebijakannya sendiri dan setiap aksi dari suatu perusahaan seperti
mengadakan perubahan harga,akan direspon oleh perusahaan lainnya,karena setiap
perusahaan yang ada dalam pasar yakin bahwa kebijaksanaan suatu perusahaan akan
mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan lainnya.
Pada dasar oligopoli hanya ada beberapa perusahaan yang
menguasai pasar baik secara diam-diam maupun bersama-sama.
Ciri Pasar
Oligopoli
Pada umumnya pasar oligopoli mempunyai ciri sebagai
berikut :
1.
Menghasilkan barang standart atau barang berbeda corak.
2.
Kekuasaan menentukan harga bisa kuat juga bisa lemah.
3.
Perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Bentuk Oligopoli
Pada umumnya terdapat empat model oligopoli,yaitu model
Duopoli, Model Kinked Demand Curve, Model Kartel, dan Model Kepemimpinan Harga.
Model Oligopoli
Dalam teori ini dimisalkan dalam suatu industri hannya
terdapat dua perusahaan dan diasumsikan bahwa barang yang diproduksi homogen.
Ada tiga model yang membahas masalah ini, yaitu model cournot,Edgewort,dan
Chamberlin.
a.
Model Cournot
Menganggap bahwa terdapa dua
perusahaan dalam suatu industri yang menghasilkan output yang sama dengan biaya
sama dengan nol.
b.
Model Edgeworth
Lebih tepat menggambarkan adanya persaingan
harga dari dua perusahaan,namun karena adanya keterbatasan kapasitas perusahaan
maka menaikan harga merupakan pilihan berikutnya,sehingga harga menjadi
fluktuatif sedemikian rupa dari harga keseimbangan monopoli dan harga pada
output maksimum dari setiap perusahaan.
c.
Model Chamberlin
Model Chamberlin sering dikatan
sebagai model yang realistis,karena memasukan asumsi bahwa terdapat
ketergantungan antar perusahaan sehingga mereka akan mencari solusi yang
terbaik agar tidak dirugika satu sama lain.
Model Kinked
Demand
Pertama kali model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy
tahun 1939 untuk menjelaskan kenapa harga dipasar yang hanya terdiri atas
sedikit perusahaan cenderung tidak fleksibel.model ini juga menjelaskan bahwa
perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar,
dan bila perubahan pada harga pasar benar-benar terjadi dipasar oligopoli
cenderung terjadi pada skala yang cukup besar.
Model Kartel
Dalam model ini diuraikan tentang penetapan harga
oligopoli dengan tujuan agar para peserta oligopoli dalam suatu industri tetap
memperoleh keuntungan monopolis atinya dalam suatu oligopoli seolah-olah
terdapat satu perubahan monopoli yang mempunyai banyak pabrik dan para peserta
Kartel tersebut mengkoordinasi keputusan mereka.
Tidak semua industri dapat membentuk Kartel, Pada umumnya
Kartel dibentuk apabila ditemui ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Produk yang dihasilkan homogen.
2.
Dalam industri terdapat sedikit perusahaan.
3.
Terdapat hambatan masuk (barrier to entry)
4.
Permintaan terhadap produk yang dihasilkan inelastis.
5.
Keuntungan masing-masing perusahaan kecil dan dimungkinkan untuk
ditingkatkan.
6.
Konsentrasi perusahaan secara geografis dapat dilakukan.
7.
Tidak ada larangan masuk.
Walaupun secara rasional menguntungkan tidak sedikit
kartel yang menghadapi masalah,pada umumnya terdapat tiga masalah pada Kartel
antara lain :
1.
Pembentukan Kartel mungkin ilegal,karena hal itu diatur dalam undang –
undang anti monopoli
2.
Adanya tuntukan bahwa para direktur Kartel menguasai banyak informasi.
3.
Penyelesaian Kartel secara fundamental mungkintidak stabil karena tiap-tiap
anggota Kartel akan memproduksi output pada tingkat harga melebihi biaya
marjinal.
Model
Kepemimpinan Harga
Model ini menjelaskan tentang perilaku perusahaan dalam
suatu industri yang mempunyai ciri satu diantaranya sekian perusahaan yang akan
menjadi panutan dalam harga.Di beberapa pasar dan negara perusahaan yang
menjadi pemimpin tidak harus merupakan perusahaan besar karena untuk menjadi
pemimpin suatu perusahaan lain dalam penentuan harga sangat bergantung pada
struktur biaya perusahaan tersebut.
Dampak Masuknya
Perusahaan Baru
Selama ada industri yang menjanjikan keuntungan tidak
akan terlepad dari adanya perusahaan baru yang akan memasuki industri
tersebut,selama keuntungan masih dapat dinikmati oleh perusahaan yang memasuki
industri,maka perusahaan baru terus akan mengintip keuntungan tadi.
Dampak utama dari perusahaan baru dalam industri adalah
ia akan menggeser permintaan sedemikian rupa sehingga permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan yang ada dalam industri semakin berkurang.
Hambatan Masuk
Pasar Oligopoli
Adanya ciri khas hanya terdapat beberapa produsen dalam
industri menunjukkan adanya hambatan masuk bagi perusahaan baru.Sebenarnya
hambatan masuk bagi perusahaan baru dalam pasar oligopoli sama dengan psar
monopoli yaitu berkisar pada hambatan masuk secara hukum(legal barrier to
entry) dan hambatan masuk karena skala ekonomi (economy barrier to entry)
Namundalam pasar oligopolihambatan masuk tersebut tidak seketat bagaimana pasar
monopoli.
Pengaturan
Oligopoli
Dalam suatu industri pada pasar oligopoli menjadi
monopoli sehingga dapat menetapkan harga diatas biaya marjinalnya .akibat dalam
jangka panjang mereka tidak beroperasi pada biaya terendah melainkan pada
tingkat harga yang mendatangkan keuntungan super normal.oleh karena itu
oligopoli yang tidak diarahkan akan merugikan dari pada menimbulkan keuntungan.
Adapun dampak negatif yang mungkin timbul antara lain :
1.
Kemungkinan adanya keuntungan lebih besar yang dapat dinikmati oleh
produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2.
Kemungkinan adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC minimum.
3.
Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh,karena
P>AC.
4.
Ketegaran harga sering dikatakan menunjukan adanya inflasi yang kronis,dan
ini merugikan masyarakat secara makro.
Pada intinya,suatu industri yang hannya dikuasai oleh
segelintir produsen akan kurang efisien dari pada terjadinya kondisi yang lebih
kompetitif.
Ada beberapa kebijakan umum yang dapat dilakukan antar
lain :
1.
Pemerintah harus dapat mengurangi hambatan masuk bagi perusahaan baru untuk
memasuki industri.
2.
Pemerintah dapat menciptakan undang-undang anti monopoli,yang intinya
mencegah dan melarang adanya kerja sama yang merugikan masyarakat konsumen.
3.
Kemungkinan kebijaksanaan yang lain adalah merombak struktur pasar yang
oligopolis tersebut antara lain menentukan
batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya
penggabungan (merger) antara perusahaan – perusahaan yang telah ada.