Monday, November 11, 2013

Pengertian Teori Ekonomi Mikro


      Motif Ekonomi biasanya didasari oleh suatu prinsip yang disebut prinsip ekonomi yaitu suatu prinsip yang membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan keutungan yang diharapkan aka diperoleh.
      Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia melakukan tindakan pemilihan terhadap berbagai alternatif yang memungkinkan ini disebut dengan ilmu ekonomi.Selanjutnya ilmu ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
  1. Ilmu ekonomi deskriptif, yang bertugas mengumpulkan keterangan – keterangan faktual tentang suatu masalah;
  2. Teori ekonomi, yang bertugas menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi,
Teori ekonomi ini dibagi menjadi dua yaitu :
    1. Teori Ekonomi Mikro
    2. Teori Ekonomi Makro
  1. Ilmu ekonomi terapan yaitu dengan menggunakan kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh dari teori ekonomi untuk menjelaskan keterangan – keterangan atau masalah -  masalah yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif

Untuk memberikan gambaran terhadap teori ekonomi mikro dan makro, kita misalkan dalam suatu perekonomian hanya terdapat dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Sektor rumah tangga akan menjual faktor produksi pada sektor perusahaan  agar memperoleh pendapatan, dalam hal ini sektor rumah tangga akan memberikan faktor produksi alam (natural resources), faktor produksi tenaga kerja (human resources), produksi modal ( capital resources), dan managerial skill pada sektor perusahaan (arus no 1). Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa : sewa untuk natural resources, upah bagi human resources,tingkat bunga untuk capital resources,dan profit bagi managerial skill (arus nomor 2)
Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual pada sektor perusahaan, maka sektor rumah tangga mempunyai pendapatan yang siap untuk dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor perusahaan berupa pembelian barang dan jasa (arus nomor 3 bawah) kemudian sektor perusahaan akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga (arus nomor 4). Selain untuk membeli barang dan jasa pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga adalah untuk ditabung dan untuk membayar pajak.



Tabungan yang terkumpul akan ditawarkan dipasar modal sebagai investasi,sedangkan pajak dari masyarakat akan dikeluarkan untuk pengeluaran pemerintah.



Gambar 1.1. Arus Barang dan Jasa serta Faktor Produksi dari Rumah Tangga kePerusahaan
Menjual Faktor Produksi (1)




Memberikan balas jasa (2)



Membeli barang dan jasa (3)


Menyerahkan barang dan jasa (4)


            Kebijakan Moneter



            Kebijakan Fiskal









Perusahaan
Rumah Tangga
Tabungan
Investasi
Pajak
Pengeluaran Pemerintah


Berdasarkan gambar diatas tampak bahwa ada beberapa variabel yang bersifat menyeluruh (agregate) seperti investasi,pendapatan nasional dan tabungan,tetapi terdapat pula unit – unit ekonomi seperti konsumen produsen dan pasar.
Untuk membedakan ilmu ekonomi Mikro dan Makro dapat dilihat dari aspek harga,tujuan analisis dan unit analisis sebagai berikut :

  1. Aspek harga,
Dalam teori ekonomi mikro,yang dimaksud dengan harga ialah harga dari suatu komoditi (suatu barang tertentu),sedangkan dalam teori ekonomi makro,dihubungkan dengan tingkat harga secara keseluruhan.
  1. Unit analisis
Dilihat dari unit analisisnya,teori ekonomi mikro hanya membahas tentang tingkah laku (behaviour) dari pelaku ekonomi tertentu (perilaku konsumen dan produsen),sedangkan teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan,tetapi perlu dicatat bahwa analisis ekonomi makro bukan gabungan dari ekonomi mikro.
  1. Tujuan analisis
Tujuan analisis ekonomi mikro lebih mengedepankan pencarian pemecahan terhadap bagaimana mengalokasikan sumber daya agar dicapai kombinasi yang tepat, sedangkan teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh.

Teori ekonomi mikro sering dinamakan teori harga (price theory) karena teori ekonomi mikro menganalisis mengenai :
  1. kegiatan – kegiatan ekonomi dari satuan ekonomi individual.
  2. Arus barang dan jasa dari perusahaan-perusahaan ke konsumen
  3. Arus sumber –sumber produksi atau jasa dari pemiliknya kepengusaha dengan penilian dan alokasi dari penggunanya.

1.1  Penggunaan Model
Dalam analisis teori ekonomi mikro tidak akan pernah lepas dari model, model dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara variabel,sedangkan variabel sendiri dapat definisikan sebagai suatu besaran yang dapat diukur dan mempunyai variasi nilai.
Model yang dikembangkan didalam teori ekonomi mikro biasanya didasarkan pada suatu prinsip dasar pada suatu prinsip ekonomi,yaitu prinsip ceteris paribus, karena model yang didasarkan pada prinsip ceteris paribus beranggapan bahwa perubahan pada variabel ekonomi lainnya dianggap tetap.








1.2  Peranan Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi menggunakan Model yang abstrak untuk menjelaskaan fakta yang terjadi secara empirik, peranan ilmu ekonomi mikro dapat dipergunakan sebagai
dasar untuk membuat ramalan (basic for prediction), tetapi tidak dapat dijadikan sebagai teori untuk meramalkan segala sesuatu yang akan datang.
Teori ekonomi mikro dapat pula diterapkan pada kebijakan ekonomi dengan kata lain teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk menganalisa bagaimana dampak pada suatu kebijakan terhadap perekonomian.

1.3  Timbulnya Perilaku Konsumen dan Produsen
Terdapat dua sub-sub bahasan yang penting dan menarik dari serangkai bahasan yang sering diuraikan dalam konsep Teori Ekonomi Mikro, yakni perilaku konsumen (consumer’s Behaviour) dan perilaku produsen (produser’s Behaviour). Perilaku produsen sering juga disebut teori produksi dan biaya. Dua sub-bab bahasan tersebut dapat dianggap penting karena dari dua bahasan inilah dapat dihasilkan beberapa uraian dan teori yang menarik.
Sebagai bekal awal untuk memahani perilaku konsumen dan perilaku produsen dapat kita awali dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen dan produsen itu terbentuk. Timbul perilaku konsumen dan produsen tidak lepas dari ciri ciri yaitu sama – sama disebabkan oleh keterbatasan.
Timbul perilaku konsumen karena konsumen mempunyai keinginan memperoleh kepuasan yang maksimal dengan berusaha mengkomsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya,tetapai mempunyai keterbatasan pendapatan.

1.4  Diskripsi Buku  
Karena telah berbentuk teori maka bahasan dalam teori ekonomi mikro telah mempunyai aturan yang jeas da baku, sehingga tidak bisa diubah – ubah.
Perbedaan setiap buku hanya berkisar pada gaya penulisan dan penyajian tidak pada substansinya



*Analisis Permintaan dan penawaran*


Gambar 2.1 Terbentuknya Permintaan dan Penawaran
Menjual faktor produksi (1)




Memberikan balas jasa (2)




Membeli barag dan jasa (3)


Menyerahkan barang dan jasa (4)

































































































Rumah Tangga
Perusahaan
Fungsi permintaan


            D
Pasar
              S
  

            D
Fungsi Penawaran

          S



2.1 Permintaan       

2.1.1 Fungsi Permintaan
           
Permintaan adalah berbagai jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan devinisi ini kiranya dapat dimengerti bahwa kata permintaan disini berbeda dengan kata permintaan yang sering kita sebut sehari hari, definisi diatas menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga, artinya dalam berbagai tingkat harga terdapat sejumlah barang yang diminta sehingga hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta ini dapat disajikan dalam kurva permintaan, yaitu kurva yang menunjukkan tempat titik- titik yang menggambarkan maksimum pembelian pada harga tertentu dengan anggapan ceteris paribus (hal-hal lain dianggap tetap)


2.1.2 Hukum Permintaan
Pertalian antara harga dan perpintaan yang berbanding terbalik (negatif) menimbulkan konsekuensi bahwa apabila harga naik maka permintaan turun dan apabila harga turun maka permintaan akan naik,hubungan ini disebut hukum permintaan.
Penyebab utama berlakunya hukum permintaan ini karena terbatasnya pendapatan konsumen. Hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta dapat dijelaskan :
                                                                  1.Jika harga barang naik, pendapatan konsumen yang tetap merupakan kendala bagi konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih banyak.
                                                                  2.Jika harga suatu barang naik, konsumen akan mencari barang pengganti

Terdapat beberapa perkecualian sehingga hukum permintaan ini tidak berlaku,yaitu :
1.      Kasus Barang Giffen
Barang Giffen adalah barang inferior,tetapi perlu dicatat bahwa tidak semua barang inferior adalah barang giffen.
2.      Kasus Pengaruh Harapan Dinamis ( Dynamic Expectational Effect)
Dalam hal ini perubahan jumlah yang diminta dipengaruhi oleh perubaha harga yang terkait dengan harapan konsumen
3.      Kasus Barang Prestise
Permintaan terhadap suatu barang X hannya dipengaruhi oleh harga





2.1.4 Perubahan Jumlah yang Diminta
Permintaan suatu barang bukan hannya dipengaruhi oleh harga barang tersebut melaikan juga dipengaruhi oleh pendapatan konsumen,selera,harga barang lain.
Adanya asumsi ceteris paribus yaitufaktor lain selain harga dianggap tetap, maka sepanjang fungsi permintaan individu akan kita jumpai adanya perubahan jumlah yang diminta sebagai akibat perubahan harga.

2.1.5 Perubahan Permintaan
Apabila faktor lai selain harga,mengalami perubahan maka fungsi permintaan akan ikut berubah pula.
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian :
1.      Gerakan sepanjang kurva permintaan,yaitu perubahan permintaan barang disebabkan perubahan harga.
2.      Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan permintaan suatu barang disebabkan oleh perubahan pendapatan konsumen dapat diguakan untuk mengidentifikasi jenis barang.

Dalam kaitan ini terdapat empat jenis barang yang dapat kita uraikan yaitu :
1.      Barang inferior
Adalah jenis barang yang mempunyai kualitas lebih rendah dari barang normal,termasuk didalamnya bentuk barang tiruan
2.      Barang Normal
Yaitu barang yang mempunyai ciri khas mengalami kenaikan permintaan sebagai akibat adanya kenaikan pendapatan konsumen
3.      Barang Esensial
Yaitu barang kebutuhan pokok atau barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan sehari - hari
4.      Barang Mewah
Adalah barang yang dibeli oleh konsumen setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi
                       
            Kurva Permintaan pasar
Kurva permintaan pasar menunjukan hubungan antara jumlah barang yang diminta oleh para konsumen disuatu pasar pada berbagai tingkat harga dengan asumsi ceteris paribus.







2.2 Penawaran     

 2.2.1 Fungsi Penawaran
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep penawaran digunakan untuk menunjukkan perilaku para penjual disuatu pasar.

2.2.2 Hukum Penawaran
Hukum penawaran menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah penawaran barang tersebut, hukum penawaran berbunyi,makin tinggi harga suatu barang,makin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual,sebaliknya makin remdah harga suatu barang makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual.

2.2.3 Perubahan Jumlah yang Ditawarkan
Seperti halnya perubahan permintaan,penawaran juga dapat mengalami perubahan,perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai akibat perubahan harga terjadi pada sepanjang kurva permintaan



2.2.4 Perubahan Penawaran
Pergeseran kurva penawaran terjadi jika salah satu atau lebih dari faktor yang dianggap konstan didalam fungsi penawara mengalami perubahan.

2.2.5 Kurva Penawaran Pasar
Kurva penawara pasar menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh para produsen dipasar pada berbagai tingkat harga dengan asumsi ceteris paribus.

2.3 Penentuan Harga dan Kuantitas Keseimbangan
Suatu Pasar akan mengalami keseimbangan ( equilibrium) jika jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta dan tidak ada kekuatan internal yang menyebabkan perubahan.












2.4 Analisa Akibat Perubahan Permintaan dan Penawaran
Perubahan atas faktor – faktor lain diluar harga yang mempengaruhi permintaan dan penawaran akan menimbulkan perubahan keadaan keseimbangan.
Ada empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran yaitu :
·         Permintaan bertambah
·         Permintaan berkurang
·         Penawaran bertambah
·         Penawaran berkurang


2.5 Analisa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Permintaan tercipta karena perilaku konsumen,sementara penawaran tercipta karena perilaku produsen. Apabila terjadi suatu kesepakatan tentang harga dan kuatintas yang akan dibeli oleh konsumen dan yang akan dijul oleh produsen maka tercipta titik potong antara fungsi permintaan dan penawaran.

2.6 Teori Jaring Laba – Laba (Cobweb Theorem)
Teori ini menjelaskan tentang penyebab titik terjadinya keseimbangan,sehingga harga yang terbentuk tidak pernah mencapai posisi yang diinginkan oleh produsen atau konsumen.

2.7 Surplus Konsumen dan Produsen
Apabila terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli maka keseimbangan bisa kita peroleh,harga keseimbangan menggambarkan harga yang disetujui oleh produsen maupun konsumen


















*Perilaku Konsumen*

            Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli ekonomi aliran subjektif dari Austria seperti : Ghosen, Yeavon, dan Wallras. Menurut pendekatan ini,daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau util dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung pada subjek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandug anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang maka akan semakin diminati.
Asumsi dari pendekatan ini adalah:
1.      konsumen rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatan
2.      Diminishing marginal utility artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
3.      Pendapat konsumen tetap
4.      Contstant marginal utiliti of money artinya uang mempunyai nilai subjektif yang tetap.
5.      Total utility adalah additive dan independent, additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing – masing barang yang dikonsumsi.

            Pendekatan Ordinal
Pendekatan inii diperkenalkan oleh JiHicks dan R.J.Allen. dalam pendekatan ini daya guna suatu barang tidak perlu diukur,cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkomsumsi sekelompok barang.

Indifference Curve
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah Indifference Curve,yakni kurva yang menunjukan kombinasi 2(dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
           
Price Consunption Curve (PCC)
Salah satu keunggulan dari pendekatan ordinal ini adalah dapat menentukan barang inferior,normal,superior atau giffen,yang dapat diperhatikan dari fungsi permintaan yang terbentuk.








Kurva Engel
Pendekatan Indefference Curve juga bisa digunakan untuk analisis bila terjadi perubahan pendapatan konsumen.

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Pendekatan ordinal juga mempunyai keunggulan dapat digunakan untuk analisis efek substusi da efek pendapatan, terdapat 2 metode :
-          Metode Hick
-          MetodeSlutsky

            Preferensi Nyata (Revealed Preference Hypothesis)
Teori ini dierkenalkan oleh Samuelson pada tahun 1938. teori ini dikembangkan berangkat dari adanya kelemahan dari pendekatan ordinal seperti harus diterima asumsi convexity dari Indefference curve atau MRS yang negatif, dan kelemahan teori cardinal bahwa daya guna dapat diukur dan lain sebagainya.

Asumsi yang menjadi dasar berlakunya teori ini antara lain adalah :
1.      Rasionalitas yaitu konsumen adalah rasional
2.      Konsisten artinya seperti biasanya apabila konsumen telah menentukan A lebih disukai dari pada B maka dia tidak sekali – kali mengatakan bahwa B lebih disukai dari pada A
3.      Asas transitif artinya bila konsumen mengatakan A lebih disukai dari pada B  dan B lebih disukai dari pada C maka ia juga akan mengatakan A lebih disukai dari pada C
4.      Revealed Preference axioma Asumsi keempat ii merupakan sumbangan yang sangat berharga dari samuelson.



















*Teori Produksi*


            Pengertian Fungsi Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input.dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output.
Fungsi produksi menetapkan bahwa suatu perusahaan tidak bisa mencapai suatu output yang lebih tinggi tanpa menggunakan input yang lebih banyak,dan suatu perusahaan tidak bisa menggunakan lebih sedekit input tanpa mengurangi tingkat outputnya.

            Produksi Satu Input Variabel
Fungsi produksi dengan dua input dapat ditunjukkan melalui grafik dua dimensi,untuk menyederhanakan dapat diasumsikan bahwa salah satu input adalah konstan dalam jangka pendek.Dengan menganggap salah satu input menjadi konstan dalam jangka pendek maka dapat dijelaskan hubugan input output secara lebih luas.

            Fungsi Produksi Satu Output Dua Input
Apabila dua input yang digunakan dalam proses produksi menjadi variabel semua, maka pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan isoquant dan isocost.

Isoquant
Adalah kurva yang menunjukan kombinasi input yag dipake dalam proses produksi yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama.

Isoquant mempunyai cirri-ciri yang sama dengan indifference curve dalam analisis perilaku konsumen yaitu :
1.      Turun dari kiri atas kekanan bawah
2.      cembung kearah titik origin
3.      tidak saling berpotongan
4.      kurva diatas menunjukan jumlah output yang lebih banyak










Marginal Rate of Technical Substitution (MPRTS)
Jadi yang merupakan slope dari isoquant adalah MPL/MPK. Analisis slope dari isoquant ini sangat penting karena slope isoquant menunjukan bagaimana suatu input bisa digantikan (substitusi) dengan input lain sementara output tetap dijaga konstan.

The elasticity of Technical Substitution
Apabila salah satu input dapat digantikan dengan input yang lain maka yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah seberapa mudah input tersebut saling menggantikan.

Isocost
Dalam analisis fungsi produksi dengan dua input variabel dikenal pula isocost. Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama

Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen akan digambarkan dengan persinggungan antara isocost dan isoquant.Persinggungan antara isocost dan isoquant ini akan menggambarkan pilihan produsen(producer’s choice) disebut juga Least Cost Combination(LCC) yang menunjukan kombinasi input terbaik

Expantion Path
Untuk melihat apakah penggunaan input produksi secara rill sudah optimal atau belum maka dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek teknis dan aspek finansial.
Aspek teknis merupakan tempat kedudukan kombinasi input terbaik yang diinginkan untuk menhhasilkan output produksi maksimum yang ditunjukkan olej kurva isoquant.
Aspek finansial merupakan tempat kedudukan kombinasi input produksi yang dapat dilakukan perusahaan seperti yag ditentukan oleh ketersediaan anggaran yang dimiliki yang ditunjukan oleh kurva isocost.

Hasil atas Skala(Returns to Scale)
Dalam jangka panjang semua input adalah variabel sehingga perubahan pada input akan menyebabkan perubahan pada output








Maksimilasi Output
Dalam hal ini perusahaan adalah memaksimilasi output yang tergantung pada suatu kendala biaya.pengusaha berkeingina untuk mendapatkan output yang mungkin lebih besar untuk suatu biaya tertentu sehingga membentuk fungsi.

            Fungsi Produksi Dua Output dan Satu Input
Dalam analisis dapat memanfaatkan fungsi transformasi produk dan Isorevenue.
-          Kurve Transformasi Produk
-          Kurva Isorevenue
-          Keseimbangan Produsen(Output Optimal)
-          Garis Ekspansi






























*Beberapa Bentuk Fungsi Produksi*

                        Fungsi produksi pada hakikatnya terletak antara kelangkaan dan tindakan
ekonomi, kelangkaan yang menimbulakan masalah ekonomi dan tindakan sebagai upaya untuk memecahkanya masalah ekonomi timbul karna kebtuhan manusia tidak terbatas sementara lalat pemuasnya sangat terbatas.
Fungsi produksi yang sedarhana dapat memberi hubungan input dan output.

Hubungan antar input yang mungkin dapat diungkapkan oleh fungsi produksi antara lain:
a)      Intensitas faktor  produksi
Adalah kata lain dari input mana yang lebih dominan dalam proses produksi
b)      Distribusi pendapatan antar input
Intensitas produksi juga mengisyaratkan distribusi pendapatanya
c)      Substitusi antar-faktor produksi
Merupakan kesediaan satu faktor produksi untuk digantikan dengan faktor produksi lain
d)   Elastisitas substitusi
Menggambarkan seberapa mudah substitusi antar faktor produksi itu   dapat dilakukan.

Adapun analis yang dapat dibangun dari hubungan antara input dengan output antara lain sebagai berikut :
a. Analisi Marginal Physical Product (MPP)
Menunjukkan tambahan output sebagai akibat bertambahnya satu  satuan input.
                             b. Elastisitas Produksi
Menggambarkan presentase perubahan output sebagai akibat    presentase perubahan input.
                            c. Hasil atas skala (return to scale)
dalam jangka panjang semua input menjadi variabel sehingga apabila input berubah maka output akan ikut berubah pula.
                            d. Kombinasi input yang menghasilkan output optimal
kombinasi input yang harus digunakan dalam proses produksi agar  output optimal biasanya telah tertentu







Fungsi Produksi Leontief
Bentuk produksi leontief diambil dari orang yang memperkenalkan untuk pertama kali fungsi tersebut.
Fungsi prodiksi leontief pada umumnya untuk analisis input – output sehingga sering disebut sebagai fungsi produksi input output.

Marginal product
Hubungan antara input dengan output dinyatakan dengan suatu konstanta yaitu aij. Karena hubungan antara input dengan output dinyatakan dengan konstanta maka dalam fungsi produksi leontief,nilai produktivitas fisik marjinal tidak dapat ditentukan.

Substitusi Antar Faktor
Selain marginal product itu tidak dapat ditentukan satu hal lagi yang menarik dari fungsi produksi Leontief ini adalah subtitusi antar faktor produksi tidak adajadi hanya mempunyai satu kombinasi.

Fungsi Produksi Cobb Douglas (C-D)
Bentuk fungsi produksi lain yang mempunyai bentuk isoquant yang ekstrim adalah fungsi produksi Cobb Douglas. Fungsi produksi ini menjadi terkenal setelah diperkenalkan oleh Cobb, C.W. dan Douglas, P.H pada tahun 1928 melalui artikel yang berjudul ” A Theory of Production ”.
                                                                    
Fungsi Produksi CES ( Constant Elasticity of Subtitution)
Fungsi produksi Cobb Douglas memiliki karakteristik utama yaitu fungsi produksi adalah homogen berderajat satu. Hal inilah yang menyebabkan Arrow,Chenery,Minhas, dan Sollow merasa keberatan,karena nilai subtitusinya sama dengan satu, berdasarkan penelitian mereka sulit dibuktikan secara emperik dilapangan. Keberatan Arrow dan kawan kawan ini diwujudkan dengan memperkenalkan bentuk fungsi produksi yang baru yang kemudian dikenal dengan fungsi CES (Constant Elaticity of Subtitution).  Fungsi produksi ini diperkenalkan tahun 1961 dalam sebuah artikel ” Capital –labor subtitution and Economic Efficiency”









Cara Memperoleh Fungsi Produksi CES
Fungsi produksi CES diperoleh melalui estimasi dua tahap sebagai berikut :
Tahap pertama ; Estimasi tahap pertam ini dilakukan untuk memperolehparameter, Estiminasi ini dimulai dari titik keseimbangan yakni pada saat isoquant menyingging isocost sehingga slope isoquant (MRTSik) sama dengan slope isocost (w/r).
Tahap kedua ; Estimasi tahap kedua dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter (return to scale) dan A (efisien) dengan mneyebut kesederhanaan fungsi CES.

Subtitusi Antar – Faktor Produksi dan Intensitas Faktor Pada Fungsi Produksi CES
Yang menjadi perhatian pada fungsi produksi CES ialah mengenai elastisitas subtitusi atau bentuk Isoquant ,Fungsi produksi CES bersifat umum dan fungsi produksi  Cobb Douglas dan Leontief merupakan bentuk pngecualian dari fungsi produksi CES. Apabila nilai elastisitas subtitusi mendekati nol maka persamaan fungsi produksi CES menjadi fungsu produksi  Leontief,sedangkan apabila nilai elastisitas subtituai mendekati nilai satu maka fungsi produksi CES menjadi fungsi produksi Cobb Douglas (Yuyun Wirasasmita,1991: 14).
Bentuk isoquant dari fungsi produksi Leonstief adalah bentuk input – output (tidak ada subtitusi antar faktor produksi atau produksi hanya dapat dilaksanakan dengan perbandingan faktor produksi yang tetap)
Analisa Isoquant ini sangat penting untuk menjelaskan nilai dari MRTS.

Hasil atas Skala (Return to Scale)
Kombinasi input yang menghasilkan output optimal ini harus dapat ditemukan oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut berada pada proses produksi dengan biaya terendah.
Untuk menggambarkan hasil atas skala (return to scale) dalam fungsikansi CES dinotasikan dengan nilai u. Nilai u diperoleh pada tahap kedua perolehan fungsi CES. Kriteria adalah sebagai berikut:
Nilai u = 1 berarti constant return to scale.
Nilai u < 1 berarti decreasing return to scale.
Nilai u > berarti increasing return to scale.




                                   


                                    Efisiensi
Keseimbangan akan terjadi pada titik singgung antara kurva isocost dan isoquant, dengan demikian pada titik tersebut aspek    teknis dan aspek finansial telah terpenuhi. Jadi kombinasi input terbaik untuk mengasilkan produk optimal dengan biaya produksi tertentu telah dicapai. Dengan kata lain,aspek efisiensi telah terpenuhi.

Minimisasi Biaya
Salah satu yang jarang dilakukan oleh para penelitian adalah menemukan total cost (TC) minimum. Padahal analisis total cost minimum sangat penting sebab biaya minimum mensyaratkan kombinasi input yang tertentu, oleh karenanya kombinasi input yang memberikan total biaya terendah ini perlu diketahui.

Beberapa Hasil Penelitian Aplikasi Fungsi Produksi
Pada umumnya hasil penelitian bersifat terbuka,artinya siap untuk dikontrol oleh orang lain,tetapi juga dapat diartikan bahwa kebenaran dari hasil penelitian tersebut pada suatu saat dapat diuji oleh orang lain.
Yang merupakan aplikasi fungsi produksi dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding :
a.       Penelitian Christoper K. Clauge (1969)
Penelitian Clauge bertujuan utuk meneliti tingkat elastisitas subtitusi antara tenaga kerja dan modal pada sebelas industri pengolahan dinegara berkembang.Asumsi penelitian ini adalah tingkat bunga untuk kedua negara mempunyai angka yang sama.
b.      Penelitian Sukadji Ranuwihardjo (1974)
Sukadji Ranuwihardjo melakukan study mengenai beberapa aspek dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor industri di Indonesia,khususnya mengenai masa sepuluh tahun,dari tahun 1958 sampai dengan 1967
c.       Penelitia Jae Won Kim (1986)
Penelitian ini untuk mengetahui elastisitas subtitusi antara modal dan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Korea Selatan, juga berusaha mengamati dampak perubahan harga input produksi terhadap kecenderungan tingkat elastisitas faktor.





d.      Penelitian Syahrudin (1986)
Syahrudin berusaha menjelaskan elastisitas subtitusi modal terhadap tenaga kerja pada sektor industri di Indonesia.data yang dianalisis adalah data sekunder periode 1975,1978, dan 1980 sedangkan tahun 1982 digunakan data cross section.
e.       Penelitian Chu-Chia S.Lin(1995)
Lin mengadakan penelitian dengan menggunakan data 125 perusahaan Taiwan dan anak perusahaannya di Cina. Penelitian ini berusaha membandingkan antara perusahaannya di Taiwan dan anak perusahaanya di Cina.




































*Biaya Produksi *


Fungsi Biaya Total
Fungsi biaya total ini merinci biaya total yang dikenakan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu output tertentu selama kurun waktu tertentu. Para ahli ekonomi mendefinisikan biaya ditinjau dari biaya alternatif atau opportunity cost. biaya alternatif menetapkan bahwa biaya dari suatu faktor produktif merupakan nilai maksimum yang diproduksi oleh faktor ini dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya dapat kita kelompok berdasarkan realitas dan sifatnya,berdasarkan realitas,biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
  1. Biaya eksplisit ialah pengeluaran yang nyata dari suatu perusahaan untuk membeli atau menyewa input atau faktor produksi yang diperlukan didalam proses produksi.
  2. Biaya implisit adalah nilai dari input milik sendiri atau keluarga yang digunakan oleh perusahaan itu sendiri didalam proses produksi.
Selain berdasarkan realitas,biaya dapat kita bagi berdasarkan sifatnya,artinya mengkaitkan antara pengeluaran yang harus dibayar dengan produk atau output yang dihasilkan.berdasarkan pengembangan ini biaya dikelompokan menjadi dua yaitu :
  1. Biaya Tetap
Merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh suatu perusahaan per satuan waktu tertentu,untuk pembayaran semua input tetap,dan besarnya tidak tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan
  1. Biaya Variabel
Adalah kewajiban yang harus dibayar oleh suatu perusahaan pada waktu tertentu, untuk pembayaran semua input variabel yang digunakan dalam proses produksi.

Fungsi Biaya Rata – Rata
Fungsi biaya rata – rata merupakan suatu nilai tengah aritmatik bilangan yaitu :
1.                                                      Fungsi biaya Tetap rata – rata / average fixed cost (AFC)
  1. Fungsi biaya Variabel rata – rata  / average variable cost (AVC)
  2. Fungsi biaya Total rata – rata
  3. Fungsi biaya Marjinal













Beberapa Sifat Fungsi Biaya
Beberapa hubungan umum antara nilai marjinal dan nilai rata – rata dapat diuraikan sebagai berikut :

Theorema 1 :
Apabila biaya rata-rata (total atau variabel) berada pada keadaan   minimum,maka biaya marjinal menyamai biaya rata – rata (total atau variabel)
Theorema 2 :
Apabila biaya rata – rata (total atau variabel) sedang meningkat,biaya marjinal lebih besar dibandingkan biaya rata – rata (total atau variabel). Apabila biaya rata – rata (toal atau variabel)sedang berkurang,biaya marjinal lebih kecil dibandingkan biaya rata – rata (total atau variabel).Apabila biaya rata – rata (total atau variabel) tidak sedang meningkat juga tidak sedang berkurang,biaya marjinal sama dengan biaya rata – rata (total atau variabel)

Fungsi Biaya Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua input adalah variabel,sehingga kurva biaya dalam jangka panjang merupakan envelove (tangen) bagi biaya dalam jangka pendek.
Sebelum suatu investasi dilakukan oleh seorang pengusaha,ia berada dalam situasi jangka panjang.ia dapat memilih salah satu diantara sejumlah besar investasi yang berbeda – beda. Setelah investasi dilakukan,dan dana telah dilibatkan maka pengusaha tersebut bekerja dalam kondisi jangka pendek.

Kaitannya Economies Of Scale dan Return To Scale
Dalam jangka panjang dimungkinkan terjadinya penurunan biaya karena perubahan skala. Menurut Bilas (1994:156) dan Salvatore (1994:185) ekonomi skala besar memungkinkan pengurangan biaya,artinya bertambahnya skala usaha menyebabkan penurunan biaya rata – rata  (diperoleh economies of scale). Namun keadaan ini tidak berlangsung terus menerus pada suatu tingkat skala tertentu,kenaikan skala usaha justru akan menaikan biaya rata-rata dalam jangka panjang (diseconomies of scale)
                       













*Pasar Persaingan Sempurna*

Berdasarkan karakteristik perbedaan jumlah penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) dalam struktur pasar dibedakan menjadi beberapa bentuk pasar yakni pasar persaingan sempurna,monoppoli,oligopoli,monopsoni,duapoli, dan persaingan monopolitis. Diantara  bentuk pasar tersebut,terdapat dua bentuk pasar yang sangat ekstrim, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dua bentuk pasar ini dikatakan bentuk pasar yang ekstrim karena sangat sulit dijumpai dalam kenyataan, akan tetapi hasil analisis model ini dapat memberikan penjelasan dan analisis yang baik untuk model pasar lainnya.Model pasar lainnya banyak menggunakan pendekatan dua model yang pertama ini melalui modifikasi.

Ciri Pasar Persaingan Sempurna (perfect Competition)
Suatu pasar dikatakan pasar persaingan sempurna atau perfect Competition jika memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli.
  2. Adanya kebebasan untuk membuka dan menutup perusahaan (free entry and free exit).
  3. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
  4. Penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar.
  5. Mobilitas sumber ekonomi cukup sempurna.

Fungsi Permintaan Perusahaan
Pada pasar persaingan sempurna semua perusahaan adalah penerima harga (price taker), yaitu perusahaan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan harga, berarti harga jual per unit yang diterima produsen akan tetap berapapun jumlah output yang dijual.

Penentuan Keuntungan Maksimum Jangka Pendek
Produsen akan dianggap akan selalu memilih tingkat output (Q) yang dapat memperoleh keuntungan total maksimum yaitu kondisi yang memaksimalkan perbedaan antara dan total biaya.dalam jangka pendek,setiap produsen dianggap tidak bisa menambah kapasitas produksinya dan tidak mungkin bagi produsen – produsen baru untuk membangun pabrik – pabrik baru atau memasuki pasar.untuk menjelaskan posisi keseimbangan atau kondisi yang diinginkan oleh produsen ini, akan diuraikan dalam pendekatan total dan pendekatan marjinal










Empat Kemungkinan Kedudukan Kegiatan Perusahaan
Setiap perusahaan akan berusaha memaksimumkan keuntungannya tetapi tidak berarti setiap perusahaan akan selalu mendapat keuntungan dari kegiatannya,dalam jangka pendek ada 4 kemungkinan keutungan yang diperoleg pesarusahaan yaitu :
  1. Mendapat Keutungan Luar Biasa
  2. Mendapat Keuntungan Normal
  3. Perusahaan Mengalami Kerugian ,Tetapi Masih Dapat Membayar Biaya Variabel
  4. Perusahaan Berada Pada Titik Gulung Tikar (Shut Down Point)

Kurva Penawaran Perusahaan dan Industri Jangka Pendek
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan antara harga suatu barang tertentu dan jumlah barang yang ditawarkan, dengan pengertian seperti itu maka yang dimaksud dengan kurva penawaran suatu perusahaan adalah kurva yabg menggambarkan kaitan antara thingkat harga dengan jumlah barang yang diproduksi dan ditawarkan oleh suatu perusahaan,sedangkan kurva penawaran penawaran industri meliputi seluruh jumlah penawaran dari jumlah perusahaan yang ada dalam industri itu.
Kurva penawaran suatu perusahan dalam pasar persaingan sempurna dapat diperoleh dari kurva biaya marjnal/Marginal Cost (MC). Kurva penawaran adalah kurva MC yang ber slope positif,yaitu sejak MC memotong kurva AVC minimum. Kurva penawaran ini tidak mungkin dimulai dari titik dibawah AVC minimum,sebab MC dibawah AVC minimum bukan merupakan pilihan produsen untuk memproduksi,karena produsen akan mengalami kerugian sebanyak biaya variabel kurva penawaran.
Kurva penawaran industri diperoleh dari penjumlahan kkurva penawaran perusahaan – perusahaan yang ada dalam industri.

Keseimbangan Persaingan Sempurna Jangka Panjang
Perusahaan dapat membuat beberapa perubahan tertentu dalam jangka panjang.perusahaan dapat mendapat jumlah faktor produksi yang dalam jangka pendek memiliki jumlah yang tetap,sehingga semua biaya yang dikeluarka oleh perusahaan telah berubah menjadi biaya variabel dan tidak ada biaya tetap. Akibatnya, keadaan industri mengalami perubahan yaitu perusahaan – perusahaan baru akan memasuki industri dan beberapa perusahaan lama menjadi tidak dapat menutup biaya variabelnya sebagai akibat turunnya harga yang disebabkan oleh masuknya perusahaan baru dalam industri.

Keadaan yang Diakibatkan oleh Kenaikan Permintaan
Kareba suatu sebab, suatu waktu permintaan konsumen dapat meningkat yang menyebabkan meningkatnya harga barang tersebut, akibat kenaikan harga ini maka tingkat keuntungan perusahaan akan meningkat pula, meningkatnya keuntungan mempengaruhi produsen lain memasuki pasar sehingga dalam industri terjadi kenaikan jumlah perusahaan.selanjutnya kenaikan perusahaan yang memasuki industri akan memperbesar penawaran barang tersebut,sehingga pada akhirnya akan menurunkan harga menurunkan tingkat harg. Proses penurunan harga ini akan terus berlangsung sampai dicapai tingkat harga semula.


            Keadaan yang Diakibatkan oleh Penurunan Permintaan
Dalam jangka panjang selain harga dapat meningkatkan karena kenaikan permintaan,bisa pula terjadi harga turun sebagai akibat berkurangnya permintaan,misalnya awalnya permintaan dan penawaran menciptakan harga, sedemikian rupa sehingga perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.apabila permintaan dalam pasar turun mengakibatkan harga menjadi lebih rendah dari biaya rata – rata yang paling minimum sehingga setiap perusahaan akan mengalami kerugian.
                                                                                          
            Keuntungan dalam Jangka Panjang Harus Sama Dengan Nol
Akibat penyesuaian perusahaan dalam jangka pajang menyebabkan perusahaan dalam jangka panjang tidak mungkin untuk memperoleh keuntungan luar biasa. Karena keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan baru untuk masuk dalam industri tersebut, sehingga akan menambah penawaran dan pertambahan penawaran akan menurunkan harga. Penyelesaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak ada lagi keuntungan luar biasa.begitu pula keadaan perusahaan mengalami kerugian merupakan keadaan yang sementara, sebab adanya kerugian mendorong beberapa perusahaan mengundurkan diri dari industri tersebut sehingga penawaran semakin berkurang dan menyebabkan kenaikan harga.

            Penyesuaian Industri dalam Jangka Panjang
Berdasarkan sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang,kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dibedakan menajadi 3 bentuk yaitu :

  1. Kurva penawaran jangka panjag untuk industri yang biayanya tetap (constant cost industry)
  2. Kurva penawaran jangka panjang untuk industri yang biayanya meningkat (increasing cost industry)
  3. Kurva penawaran jangka panjang untuk industri yang biayanya menurun (decreasing cost industry)

Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dari analisisnya dianggap pasar yang ideal karena banyak memiliki kebaikan bila dibandingkan pasar lainnya , namaun demikian pasar persaingan sempurna ini memiliki beberapa kekurangan
           
            Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna     
Kebaikan utama dari pasar sempurna persaingan sempurna adalah perlombaan menuju tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi lebih baik. Secara umum dapat dirinci sebagi berikut :
1.      Menggunakan sumber daya secara efisien artinya seluruh sumber – sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan. Corak pemanfaatan sumber tersebut sedemikian rupa sehingga tujuan yang ingin dicapai adalah tidak ada cara lain dan dapat menambah kemakmuran masyarakat.




2.      Adanya kebebasan bertindak dan memilih.Hal ini sangat bermafaat untuk membawa para pengelola perusahaan pada peningkatan kreativitas sehingga pada akhirnya kewirausahaannya akan terus mengalami peningkatan.

Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Selai terdapat kebaikan,pasar persaingan juga disinyalir akan membawa konsekuensi keburukan sebagai berikut :
1.      Tidak mendorong adanya inovasi
2.      Adakalanya meimbulkan ongkos sosial,seperti adanya pengotoran lingkungan (pencemaran)dan lain sebagainya.
3.      Membatasi pilihan konsumen,artinya barang yang dihasilkan homogen (sama)maka konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentuka barang yang dikonsumsinya.
4.      Ongkos produksi dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi sebagai akibat adanya trial and error dan persaingan.
5.      Efisiensi penggunaan sumber – sumber daya tidak selalu menciptakan pemerataan distribusi pendapatan.
6.      Apabila eksploitasi penggunaan input tidak dibatasi bisa menimbulkan kerusakan pada sumber ekonomi.



























*Pasar Monopoli*

Yang dimaksud Pasar Monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu penjual dipasar,output yang dihasilkan oleh produsen bersifat laindaripada yang lain (unique) tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat,dan dipasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barries to entry)

Ciri Khas Pasar Monopoli
Suatu model pasar dinyatakan pasar monopoli apabila mempunyai ciri-ciri antara lain :
  1. Hannya ada satu penjual.
  2. Tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik output yang dijual oleh monopolis.
  3. Adanya penghalang (baik alami maupun buatan) bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.

Suatu perusahaan dapat memperoleh keadaan seperti ciri diata disebabkan oleh banyak hal,hal-hal yang memungkinkan timbulnya pasar monopoli pada umumnya adalah :
  1. Produsen mempunyai hak paten untuk output yang dihasilkan seperti hak pengarang,merek dagang,nama dagang.
  2. Produsen memiliki salah satu sumber daya yang penting dan merahasiakannya atau produsen memilik pengetahuan lain dari pada yang lain tentang teknis produksi.
  3. Pemberian ijin khusus oleh pemerintah pada produsen tertentu untuk mengelola suatu usaha tertentu pula.
  4. Ukuran pasar begitu kecil untuk dilayani lebih dari satu perusahaan yang mengoperasikan skala perusahaan optimum.
  5. Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijakan pembatasan harga(limit pricing policy)

Pada umumnya pengelompokan diperoleh monopoli oleh suatu organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut :
  1. Monopoli Menuurut Kenyataan.
  2. Monopoli Alamiah.
  3. Monopoli Yuridis.
  4. Monopoli Buatan.

Permintaan Monopolis dan Kurva Marginal Revenue
Kurva permintaan pasar adalah kurva permintaan yang sesuai dengan kurva permintaan monopolis yaitu kurva permintaan pasar ber-slope negatif (harga dan kuantitas yang diminta berbading terbalik) sebab hanya ada satu penjual dipasar.




Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan Total
Untuk menentukan keuntungan maksimum perlu diketahui kurva total penjualan (TR) dan biaya total (TC).dari dua data tersebut diperoleh keuntungan yang merupakan selisih antara TR-TC pada berbagai tingkat jumlah produksi yang dijual. Selisih yang terbesar dari berbagai keuntungan tersebut merupakan keuntungan maksimum.

Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan Marjinal
Monopolis akan mendapatkan keuntungan jangka pendek maksimum apabila dipenuhi dua syarat yaitu MC = MR dan lereng MC lebih besar dari lereng MR.

Tidak semua Monopolis Memperoleh Keuntungan
Salah satu anggapan yang sering keliru tentang monopoli adalah bahwa monopoli selalu dikatakan akan mempunyai keuntungan. Padahal tidak selamanya anggapan tersebut benar.kondisi sangat tergantung pada biaya perusahaan monopolis. Monopolis dapat menikmati keuntungan super normal apabila ia mempunyai biaya rata – rata (AC) berada dibawah kurva permintaan dan harga yang terbentuk lebih besar dari pada biaya marginalnya (P>MC)

Keseimbangan Jangka Panjang
Pada periode jangka panjang monopoli mempunyai kemampuan untuk mempebesar skala produksinya atau menggunakan skala produksi yang telah ada untuk menghasilkan output yang dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Dalam pasar monopoli, AC monopolis tidak mungkin terletak pada titik LRAC minimum sehingga keuntungan ekonomis dapat lebih besar dari nol,dan harga akan lebih besar dari MC (P>MC) dalam jangka panjang monopolis mendapat laba maksimal pada tingkat output saat biaya marginal jangka panjang (LRMC) sama dengan pendapatan marjinal (MR) jadi skala perusahaan yang digunakan atau tingkat output yang menggambarkan perolehan laba maksimal adalah skala ditempat kurva biaya rata – rata jangka pendeknya (LRAC) membentuknya tangen dengan kurva biaya jangka panjang (LRAC).
Monopoli dapat memperoleh keuntungan diatas normal apabila ia dapat bartahan sebagai penjual tunggal dan perusahaan lain dihalangin untuk memasuki pasar. Faktor penghalang yang dapat diterapkan antara lain Hak paten dan hak monopoli yang diperoleh dari pemerintah.Dengan adanya rintangan bagi perusahaan lain memasuki pasar maka akan mendorong monopolis untuk tidak menggunakan skala produksi yang optimum (yaitu tingkat output dimana LRAC mencapai titik minimum)











Faktor – Faktor Penghalang Memasuki Pasar
Perusahaan yang dapat memperoleh kekuatan monopoli antara lain karena memperoleh sumber yang istimewa,menikmati efisiensi biaya,dan memperoleh monopoli dari pemerintah,maka faktor penghalang yang dapat diperoleh dari monopolis juga dapat terkait oleh hal tersebut antara lain yaitu :

  1. Hak Paten dan Hak Monopoli (legal barrier to entry)
Pemerintah sering menciptakan kekuasaan monopoli melalui hak paten dan hak monopoli, antar lain melalui penggunaan undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur hak hak istimewa perusahaan.
  1. Skala Produksi yang Ekonomis (Economies barrier to entry)
Perusahaan yang efisien atau memiliki skala produksi yang ekonomis merupakan penghalang bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.

Efek Efisiensi Kegiatan Monopoli
Adanya laba yang dinikmati oleh monopoli dalam jangka panjang dianggap merupakan efek negatif dari monopoli,apa lagi bila dikaitkan dengan pemilikan sumber ekonominya.laba yang diperoleh kebanyakan dinikmati oleh pengusaha yang relatif telah kaya,sementara konsumen yang menjadi korbannya adalah masyarakat yang relatif lebih miskin,sehingga monopoli jelas merupakan kegiatan yang tidak baik.

Pengaturan Monopoli
Persoalan pokok yang harus dinetralisir agar kegiatan monopoli tidak merugikan adalah bagaimana cara agar harga yang ditetapkan oleh monopolis tidak merugikan konsumen,dan bagaimana caranya agar supaya keuntungan yang diperoleh monopolis tidak hannya dinikmati oleh monopolis semata.berkaitan denganitu maka ada dua pengaturan monopoli yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu :
  1. Pengaturan Harga
Agar Konsumen membayar pada tingkat harga sesuai dengan biaya marjinalnya dan konsumen memperoleh barang lebih banyak.
  1. Pengaturan Perpajakan
Pajak – pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap monopoli sering dianggap sebagai alat pengaturan yang tepat untuk menghalangi sang monopolis untuk menikmati keuntungan sepenuhnya.












Diskriminasi Harga
Adanya kemapuan bagi perusahaan untuk menetapkan harga dalam pasar monopoli merupakan suatu keunggulan bagi perusahaan,sebab pada umumnya keputusan pasar menyangkut dua hal pokok yaitu kuantitas brang yang akan diproduksi atau dijula serta tingkat harga yang akan dikenakan pada pembeli.
Diskriminasi harga sering dijumpai dalam industri public utility, misalnya perusahaan listrik biasanya memisahkan pemakaian untuk industri dan untuk rumah tangga.

Syarat Diskriminasi
 Dalam memberlakukan diskriminasi harga harus terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, beberapa syarat tersebut antara lain :
  1. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan dimasing masing pasar harus sangat berbeda.
  2. Barang yang dijual tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar yang lain.
  3. Sifat barang atau jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga.
  4. Kebijakan pembedaan harga tidak memerlukan ongkos yang melebihi kebijakan tersebut.
  5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.

Tujuan dan Manfaat Diskriminasi Harga
Tujuan utama dari kebijakan diskriminasi harga adalah untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pada yang diperoleh dengan hannya menggunakan harga tunggal.Monopolis berharap ia akan memperoleh MR yang sama pada pasar yang berbeda mempunyai permintaan berbeda pula.

Manfaat Penetapan Dua Harga
Perusahaan monopoli dibolehkan menetapkan harga tinggi untuk sebagaian pemakai sambil tetap mempertahankan harga rendah untuk para pemakai lainya.Dengan cara ini pembeli yang membayar dengan harga tinggi sebenarnya mensubsidi kerugian akibat pembeli yang membayar dengan harga rendah.

















*Pasar Persaingan Monopolistik*

Pada hakikatnya pasar persaingan monopolistis berada diantara dua jenis pasar yang ekstrim,yaitu persaingan sempurna dan monopoli,Oleh sebab itu sifat – sifatnya mengandung unsur pasar monopoli dan persaingan sempurna.

Pengertian Persaingan Monopolistik
Model pasar monopolistik ini diperkenalkan untuk pertama kalinya tahun 1930-an oleh ilmuan Amerika Serikat bernama Edward E. Chamberlin dan Joan Robinson. Model ini dirumuskan karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap model pasar persaingan sempurna yang anggapan dasarnya kurang realistis (seperti anggapan jenis produk yang homogen).

Ciri – ciri Persaingan Monopolistik
 Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut :
  1. Terdapat banyak penjual.
  2. Barangnya berbeda corak.
  3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga.
  4. Keluar dan masuk kedalam industri relatif mudah.
  5. Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah.

Permintaan dari Persaingan Monopolistik
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual produk yang serupa tetapi tidak persis sama,karena produk tersebut tidak homogen maka harganya tidak sama seperti dalam persaingan sempurna.

Keputusan Perusahaan dan Konsekuensinya
Setiap perusahaan harus menentukan kuantitas,harga dan derajat diferensiasi produknya. Keputusan-keputusan tersebut saling berkaitan,dengan biaya dan permintaan artinya usaha untuk mendiferensiasikan produk membutuhkan biaya,sedangkan harga-harga yang lebih tinggi menurunkan kuantitas yang diminta (anggapan ceteris paribus). Oleh karena itu perusahaan harus menempatkan dalam pasar dengan memilih harga,kuantitas dan derajat deferensiasi produk yang dapat memaksimumkan keuntungan mereka. Bentuk keiistimewaan diferensiasi produk antara lain karakteristik produk,citra produk,dan karakteristik penjual.

Keseimbangan Pasar Jangka Pendek
Analisi harga dan output dalam jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik sangat mirip dengan keadaan pasar yang lain.Keseimbangan akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan keseimbangan secara bersamaan,setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas dan derajat diferensiasi produknya untuk memaksimumkan keuntungannya.



Keseimbangan Pasar Jangka Panjang
Keseimbangan jangka panjang memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif.
Implikasi dari modal persaingan monopolistik ini merupakan hubungan dari implikasi dari persaingan sempurna dan monoppoli antara lain :
  1. Harga lebih besar dari marginal cost (P>MC)
  2. Keuntungan sama dengan nol
  3. AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC

Penyesuaian Jangka Panjang
Keluar masuknya perusahaan pada industri akan menggeser kur dd dan kurva DD yaitu :
  1. Masuknya perusahaan – perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut kekiri.
  2. Masuknya perusahaan – perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut kanan.

Persaingan bukan harga pada prinsip mengandung kegiatan usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli.
Persaingan bukan harga dapat dibedakan dua jenis :
  1. Deferensi Produksi yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lain.
  2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolis adalah melakukan monopolis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan.Tujuan yang hendak dicapai yaitu :
#    Untuk memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang  diproduksinya.
#    Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahannya adalah merupakan barang yang terbaik.
#    Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.

Pandangan golongan yang mendukung dilakukannya periklanan mempunyai alsan sebagai berikut :
  1. Iklan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis barang yang akan dibelinya.
  2. Iklan akan menggalakan memperbaiki mutu suatu barang.
  3. Iklan membantu membiayai perusahaan – perusahaan komunikasi masa seperti radio,surat kabar atau majalah,serta TV.
  4. Iklan menaikan kesempatan kerja.









Pandangan golongan yang mengkritik dilakukannya periklanan mempunyai alasan bahwa:
  1. Promosi secara iklan adalah menghamburkan biaya.
  2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul.
  3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
  4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan – perusahaan baru untuk masuk kedalam industri.

Efek Persaingan Monopolistik
Apabila kita ungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka panjang, tampak terdapat dua dampak efek penting yaitu :
  1. Terjadi ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada AC minimum.
  2. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC).

Peraturan Pasar Monopolistik
Apabila keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap timbul ketidak adilan,karena perusahaan belum pada AC minimum dan harga yang harus dibayar oleh konsumen melebihi biaya marjinalnya,maka terdapat dua tindakan yang mungkin untuk dilakukan yaitu :
  1. Pemerintah membuat peraturan tentang kebijakan harga.
  2. Pemerintah memberikan subsidi.
Kedua tindakan tersebut dilakukan agar perusahaan bekerja pada MC=AC=P atau harga ditentukan seolah olah dalam pasar persaingan sempurna.



















                                      *Pasar Oligopoli*

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdiri dari atas beberapa penjual,biasanya terdiri dari 2 sampai 10 penjual,tiap-tiap perusahaan menetapkan kebijakannya sendiri dan setiap aksi dari suatu perusahaan seperti mengadakan perubahan harga,akan direspon oleh perusahaan lainnya,karena setiap perusahaan yang ada dalam pasar yakin bahwa kebijaksanaan suatu perusahaan akan mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan lainnya.
Pada dasar oligopoli hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara diam-diam maupun bersama-sama.

Ciri Pasar Oligopoli
Pada umumnya pasar oligopoli mempunyai ciri sebagai berikut :
1.      Menghasilkan barang standart atau barang berbeda corak.
2.      Kekuasaan menentukan harga bisa kuat juga bisa lemah.
3.      Perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan

Bentuk Oligopoli
Pada umumnya terdapat empat model oligopoli,yaitu model Duopoli, Model Kinked Demand Curve, Model Kartel, dan Model Kepemimpinan Harga.

Model Oligopoli
Dalam teori ini dimisalkan dalam suatu industri hannya terdapat dua perusahaan dan diasumsikan bahwa barang yang diproduksi homogen. Ada tiga model yang membahas masalah ini, yaitu model cournot,Edgewort,dan Chamberlin.

a.       Model Cournot
Menganggap bahwa terdapa dua perusahaan dalam suatu industri yang menghasilkan output yang sama dengan biaya sama dengan nol.
b.      Model Edgeworth
Lebih tepat menggambarkan adanya persaingan harga dari dua perusahaan,namun karena adanya keterbatasan kapasitas perusahaan maka menaikan harga merupakan pilihan berikutnya,sehingga harga menjadi fluktuatif sedemikian rupa dari harga keseimbangan monopoli dan harga pada output maksimum dari setiap perusahaan.
c.       Model Chamberlin
Model Chamberlin sering dikatan sebagai model yang realistis,karena memasukan asumsi bahwa terdapat ketergantungan antar perusahaan sehingga mereka akan mencari solusi yang terbaik agar tidak dirugika satu sama lain.







Model Kinked Demand
Pertama kali model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy tahun 1939 untuk menjelaskan kenapa harga dipasar yang hanya terdiri atas sedikit perusahaan cenderung tidak fleksibel.model ini juga menjelaskan bahwa perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar, dan bila perubahan pada harga pasar benar-benar terjadi dipasar oligopoli cenderung terjadi pada skala yang cukup besar.

Model Kartel
Dalam model ini diuraikan tentang penetapan harga oligopoli dengan tujuan agar para peserta oligopoli dalam suatu industri tetap memperoleh keuntungan monopolis atinya dalam suatu oligopoli seolah-olah terdapat satu perubahan monopoli yang mempunyai banyak pabrik dan para peserta Kartel tersebut mengkoordinasi keputusan mereka.
Tidak semua industri dapat membentuk Kartel, Pada umumnya Kartel dibentuk apabila ditemui ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Produk yang dihasilkan homogen.
2.      Dalam industri terdapat sedikit perusahaan.
3.      Terdapat hambatan masuk (barrier to entry)
4.      Permintaan terhadap produk yang dihasilkan inelastis.
5.      Keuntungan masing-masing perusahaan kecil dan dimungkinkan untuk ditingkatkan.
6.      Konsentrasi perusahaan secara geografis dapat dilakukan.
7.      Tidak ada larangan masuk.

Walaupun secara rasional menguntungkan tidak sedikit kartel yang menghadapi masalah,pada umumnya terdapat tiga masalah pada Kartel antara lain :
1.      Pembentukan Kartel mungkin ilegal,karena hal itu diatur dalam undang – undang anti monopoli
2.      Adanya tuntukan bahwa para direktur Kartel menguasai banyak informasi.
3.      Penyelesaian Kartel secara fundamental mungkintidak stabil karena tiap-tiap anggota Kartel akan memproduksi output pada tingkat harga melebihi biaya marjinal.

Model Kepemimpinan Harga
Model ini menjelaskan tentang perilaku perusahaan dalam suatu industri yang mempunyai ciri satu diantaranya sekian perusahaan yang akan menjadi panutan dalam harga.Di beberapa pasar dan negara perusahaan yang menjadi pemimpin tidak harus merupakan perusahaan besar karena untuk menjadi pemimpin suatu perusahaan lain dalam penentuan harga sangat bergantung pada struktur biaya perusahaan tersebut.








Dampak Masuknya Perusahaan Baru
Selama ada industri yang menjanjikan keuntungan tidak akan terlepad dari adanya perusahaan baru yang akan memasuki industri tersebut,selama keuntungan masih dapat dinikmati oleh perusahaan yang memasuki industri,maka perusahaan baru terus akan mengintip keuntungan tadi.
Dampak utama dari perusahaan baru dalam industri adalah ia akan menggeser permintaan sedemikian rupa sehingga permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang ada dalam industri semakin berkurang.

Hambatan Masuk Pasar Oligopoli
Adanya ciri khas hanya terdapat beberapa produsen dalam industri menunjukkan adanya hambatan masuk bagi perusahaan baru.Sebenarnya hambatan masuk bagi perusahaan baru dalam pasar oligopoli sama dengan psar monopoli yaitu berkisar pada hambatan masuk secara hukum(legal barrier to entry) dan hambatan masuk karena skala ekonomi (economy barrier to entry) Namundalam pasar oligopolihambatan masuk tersebut tidak seketat bagaimana pasar monopoli.

Pengaturan Oligopoli
Dalam suatu industri pada pasar oligopoli menjadi monopoli sehingga dapat menetapkan harga diatas biaya marjinalnya .akibat dalam jangka panjang mereka tidak beroperasi pada biaya terendah melainkan pada tingkat harga yang mendatangkan keuntungan super normal.oleh karena itu oligopoli yang tidak diarahkan akan merugikan dari pada menimbulkan keuntungan. Adapun dampak negatif yang mungkin timbul antara lain :
1.      Kemungkinan adanya keuntungan lebih besar yang dapat dinikmati oleh produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2.      Kemungkinan adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
3.      Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh,karena P>AC.
4.      Ketegaran harga sering dikatakan menunjukan adanya inflasi yang kronis,dan ini merugikan masyarakat secara makro.
Pada intinya,suatu industri yang hannya dikuasai oleh segelintir produsen akan kurang efisien dari pada terjadinya kondisi yang lebih kompetitif.
Ada beberapa kebijakan umum yang dapat dilakukan antar lain :
1.      Pemerintah harus dapat mengurangi hambatan masuk bagi perusahaan baru untuk memasuki industri.
2.      Pemerintah dapat menciptakan undang-undang anti monopoli,yang intinya mencegah dan melarang adanya kerja sama yang merugikan masyarakat konsumen.
3.      Kemungkinan kebijaksanaan yang lain adalah merombak struktur pasar yang oligopolis tersebut antara lain menentukan  batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan – perusahaan yang telah ada.